Borneo Hits

Buntut Keracunan dan MBG Berbelatung, Tiga SPPG di Kalsel Ditutup

Usai adanya beberapa kasus dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) menutup tiga dapur (SPPG) di Kalsel

Featured-Image
Salah satu dapur SPPG yang ditutup di Kalsel. Foto: bakabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Buntut beberapa kasus dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) menutup tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalimantan Selatan.

Ketiga dapur SPPG penyuplai MBG yang ditutup tersebut berada di Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar. Dua dari tiga dapur ini menyebabkan penerima manfaat dilarikan ke fasilitas kesehatan.

Kedua dapur tersebut berada di Banjarmasin dan Banjar. Sementara di Banjarbaru meski tidak ada siswa yang dibawa ke rumah sakit, kasus ini sempat viral di media sosial karena tampak ulat dalam MBG.

Namun penutupan ketiga SPPG tersebut bersifat sementara. Dapur penyuplai MBG yamg ditutup bisa saja beriperasi lagi ketika sudah memenuhi persyaratan standar kelayakan.

"Jika semua persyaratan dipenuhi, maka dapur kami akan mengajukan izin operasionalnya ke pusat untuk beropaerasi kembali," papar Korwil MBG Kalsel, Siti Fatimah, Selasa (25/11).

Persyaratan dimaksud meliputi kelengkapan dokumen dan fasilitas pendukung seperti Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS), sertifikat halal dan sertifikat kompetensi juru masak.

"Untuk penerbitan izin operasional kembali adalah kewenangan pusat, kami hanya memfasilitasi saja," tutupnya.

Tercatat 177 dapur MBG di Kalsel yang telah memiliki SK Kepala SPPG. Namun, baru 40 dapur yang mengantongi sertifikat halal. Proses penerbitan SLHS juga disebut membutuhkan waktu panjang karena harus memenuhi persyaratan teknis seperti Instalasi Kesehatan Lingkungan (IKL) dan dokumen lain.

Beberapa dapur juga belum mengajukan kelengkapan persyaratan lantaran SK operasional mereka baru saja diterbitkan.

Editor


Komentar
Banner
Banner