Kalsel

Bully Pemadam di Batola Lewat Status WA, Seorang Pemuda Akhirnya Minta Maaf

apahabar.com, MARABAHAN – Melalui proses kekeluargaan, seorang pemuda yang meledek relawan pemadam kebakaran di Barito Kuala…

Featured-Image
Z memegangi kertas surat pernyataan, setelah unggahannya di media sosial melecehkan relawan pemadam kebakaran di Barito Kuala. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Melalui proses kekeluargaan, seorang pemuda yang meledek relawan pemadam kebakaran di Barito Kuala akhirnya meminta maaf, Minggu (4/10).

Kejadian ini berawal dari kebakaran melanda sebuah bengkel sepeda milik Muhammad Noor (58) di Desa Sungai Gampa Asahi RT 04, Kecamatan Rantau Badauh, Sabtu (3/10) sekitar pukul 19.30.

Selain membuat bangunan menjadi arang, kebakaran itu juga menghanguskan barang dagangan korban. Di antaranya 20 sepeda layak pakai, suku cadang sepeda, termasuk peralatan bengkel.

Api kemudian berhasil dipadamkan pukul 20.00 oleh relawan pemadam kebakaran dari Marabahan, Alalak dan kecamatan terdekat bersama warga setempat.

Ternyata usaha keras relawan pemadam tersebut tidak diapresiasi oleh seorang pemuda berinisial Z (21). Melalui video status WhatsApp (WA), pemuda yang notabene warga di kecamatan setempat ini meledek relawan.

“Anu lah pemadam. Apinya sudah mati, hanyar (baru) datang. Kada jadi baik jua han jadi pemadam, sekadar absen haja. Lampu bilang benyala-nyala kaya itu….,” komentar Z dalam video berdurasi sekitar 30 detik itu.

Dalam video tersebut, Z memperlihatkan mobil BPK Seman Marabahan. Kemudian lamat-lamat terdengar kata kasar yang diucapkan sambil tertawa dari mulut si pembuat video.

Namun tidak jelas sasaran kata-kata kasar tersebut. Kemungkinan diarahkan kepada teman-teman Z yang berada di sekitar, atau malah kepada relawan pemadam.

Sontak video tersebut mendapatkan resistensi gabungan relawan pemadam kebakaran di Batola. Mereka menyesalkan bahwa niat baik membantu justru terkesan dilecehkan.

“Sebenarnya kami pun ingin secepatnya datang, setelah mendapat informasi kejadian. Bahkan kalau bisa, sekali mata berkedip sudah sampai di lokasi,” cetus salah seorang anggota relawan.

“Begitu mendapatkan informasi, kami tak pernah berlambat-lambat. Justru banyak anggota yang batal makan atau mandi, setelah mendapat informasi kejadian,” imbuhnya.

Setelah video tersebut tersebar luas, gabungan relawan pemadam di Batola pun berusaha mencari si pembuat video untuk memberikan klarifikasi.

Difasilitasi Polsek Rantau Badauh, pelacakan Z membuahkan hasil sekitar pukul 14.00. Z kemudian dibawa ke Mapolsek Rantau Badauh untuk memberi klarifikasi di hadapan sejumlah anggota relawan, sekaligus membuat surat pernyataan meminta maaf.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada instansi yang terkait status WA saya, karena menyinggung BPK Seman dan lainnya,” papar Z.

“Saya menyesali dan tidak mengulangi kejadian tersebut. Apabila mengulangi lagi, saya bersedia diproses secara hukum,” imbuhnya.

Selain mengaku sebagai mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di salah satu perguruan tinggi swasta di Banjarmasin, Z sendiri sedang berusaha menjadi selebgram.

Itu bisa dilihat dari akun Instagram Z yang memiliki 9.416 pengikut. Z juga mempunyai channel YouTube dengan 11 video unggahan dan 66 subscribers.

“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran kepada masyarakat agar tidak sembarangan mengunggah sesuatu di media sosial,” sahut Kapolsek Rantau Badauh Ipda Ma’rum.

“Terlebih kalau postingan tersebut bersifat menjelek-jelekkan instansi atau perorangan. Siapapun bisa saja dilaporkan, sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner