bakabar.com, BANJARBARU - Kalau di dunia televisi pernah tenar sinetron berjudul Tukang Bubur Naik Haji, kisah nyaris serupa tapi nyata juga terjadi di Kalimantan Selatan.
Sang pelakon adalah seorang pria bernama Asmail Hannan Samad. Berusia 73 tahun, warga Banjar ini akan segera naik haji.
Tergabung dalam kloter 1 Embarkasi Banjarmasin, Asmail tidak lama lagi mengakhiri penantian selama 12 tahun setelah mendaftar.
"Setelah mendaftar 2010 lalu, seharusnya saya masuk rombongan haji 2022. Namun batal berangkat karena pandemi Covid-19," papar Asmail kepada bakabar.com, Minggu (28/5).
Meski demikian, Asmail memetik hikmah di balik penundaan keberangkatan. Setidaknya selama setahun terakhir, Asmail dapat mengumpulkan uang untuk pelunasan biaya keberangkatan.
Uang tersebut diperoleh dari keuntungan berjualan pisang di Pasar Jati, Kecamatan Astambul. Bukan sebulan dua bulan, tetapi Asmail sudah hampir 50 tahun menggeluti pekerjaan ini.
"Sebelum di Pasar Jati, saya berjualan pisang selama 12 tahun di Pengaron. Kemudian di Sungkai sekitar 35 tahun, lalu pindah ke Astambul selama 3 tahun ini," jelas Asmail.
Sebelum dijual ke pasar, Asmail berkeliling ke beberapa desa untuk membeli pisang muda. Setelah beberapa pekan diperam, pisang ini kemudian dijual ke pasar.
Selain tukar jual pisang, Asmail juga bekerja sebagai petani padi dengan lahan seluas sekitar 1 hektare.
Baca Juga: Jelang Keberangkatan, Koper Jemaah Embarkasi Banjarmasin Kloter Pertama Mulai Masuk
Selanjutnya hasil panen disisihkan sebagian untuk makan sehari-hari, sebagian lagi dijual. Hasil penjualan padi inilah yang ditabung untuk keberangkatan ke Tanah Suci.
"Alhamdulillah setelah dinyatakan dapat berangkat, saya juga bisa melunasi biaya keberangkatan. Semoga kami semua mendapatkan haji yang mabrur," harap Asmail.
Asmail sendiri sudah berada di Asrama Haji di Banjarbaru bersama 328 orang lain, Minggu (28/5). Mereka dijadwalkan bertolak dari Bandara Syamsudin Noor sekitar pukul 11.25 Wita.
Berdasarkan penelusuran bakabar.com, sedikitnya 7 calon jemaah haji berusia lanjut di kloter 1 yang harus menggunakan kursi roda.
Terkait calon jemaah lanjut usia, data akan selalu diperbaharui untuk mengantisipasi pembatalan keberangkatan dengan alasan kesehatan atau sebab lain.
"Seandainya terjadi pembatalan, seat jemaah dipastikan akan diisi seat jemaah cadangan. Ini juga berlaku untuk petugas ibadah haji," tegas HM Tambrin, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel.