Hot Borneo

Buka Portal di Antar Baru Batola, PT BPP Tunggu Hasil Mediasi

Hampir tiga bulan melintang di kawasan perkebunan sawit PT Barito Putera Plantation (BPP), portal yang dipasang sekelompok warga Desa Antar Baru

Featured-Image
Ketua KKB Pusat, H Yuni Abdi Nur Sulaiman, memimpin pembukaan portal di lahan perkebunan sawit PT BPP, Kamis (27/2). Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Hampir tiga bulan melintang di kawasan perkebunan sawit PT Barito Putera Plantation (BPP), portal yang dipasang sekelompok warga Desa Antar Baru Kecamatan Marabahan akhirnya dibongkar, Kamis (27/2).

Pembongkaran dilakukan PT BPP bersama Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB). Aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan kedua belah pihak beberapa pekan sebelumnya.

Diawali pembacaan Surah Yasin dan doa bersama, pembukaan portal dipimpin Ketua Umum KKB Pusat, H Yuni Abdi Nur Sulaiman, Wakil Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Selatan, serta perwakilan Hasnur Group yang membawahi PT BPP.

“Setelah berkoordinasi dengan banyak pihak, akhirnya kami juga meminta bantuan kepada KKB sebelum membuka portal. Diharapkan pembukaan portal ini juga membuat aktivitas karyawan dari masyarakat sekitar kembali normal,” papar Rudy Dwi Siswantoro, Pimpinan Hasnur Group Wilayah Kalselteng.

“Setelah pembukaan portal ini, kami tetap mengikuti mediasi yang dilakukan pemerintah daerah, serta menggunakan kearifan lokal dan memberikan pemahaman kepada pihak pemortal bahwa kami berusaha secara resmi sesuai peraturan negara,” tambahnya.

Kendati tidak dapat beraktivitas selama hampir tiga bulan, Hasnur Group tak berusaha meminta ganti rugi kepada warga pemasang portal, termasuk tim penerima kuasa.

“Kami tidak melakukan upaya-upaya meminta ganti rugi. Namun kami hanya ingin mereka juga memahami hak-hak kami,” tegas Rudy.

“Atas dasar hak tersebut, kami tidak perlu meminta izin membuka portal. Analoginya adalah ini rumah kami, sehingga membuka portal orang yang menggangu tentu tidak masalah,” sambungnya.

Sementara Ketua Harian KKB Pusat, Hairudinoor, juga berharap aktivitas karyawan PT BPP kembali normal pasca pembongkaran portal.

Selain memiliki karyawan dari Bakumpai, perusahaan tersebut juga merupakan milik H Abdussamad Sulaiman HB yang notabene salah seorang tokoh Bakumpai.

"Alhamdulillah. Semoga besok dan seterusnya situasi bisa berjalan normal. Kami mendoakan tidak terjadi lagi hal-hal yang bisa menghambat aktivitas keluarga KKB untuk berusaha sesuai aturan," tambahnya.

Pembongkaran portal berlangsung kondusif dengan pengawalan satu peleton dari Kodim 1005 Marabahan dan dua peleton dari Polres Barito Kuala.

“Ini merupakan bagian tugas menjaga kegiatan supaya aman. Kami juga berharap masyarakat terkait tidak melakukan hal-hal yang berdampak kepada keamanan dan ketertiban masyarakat,” sahut Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno.

Pemortalan lahan sawit PT BPP oleh sejumlah warga Desa Antar Baru dilakukan sejak 12 Desember 2019. Penyebabnya mereka mengklaim PT BPP mencaplok lahan seluas 3.006 hektare.

Sengketa ini sebenarnya sudah dua kali dibawa ke meja hijau. Putusan pertama berakhir dengan gugatan ditolak, karena cacat formil.

Kemudian dengan bukti baru, persoalan ini disidangkan kembali di awal 2018. Namun sampai putusan kasasi, hakim menyatakan tanah tersebut milik negara yang dikuasakan kepada PT BPP sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU).

imgTari Mahalat Lebo yang menggambarkan perjuangan rakyat Bakumpai, juga dipentaskan pasca pembukaan portal. Foto-bakabar.com/Bastian Alkaf

Baca Juga: Terkait Sengketa Lahan PT BPP, KKB Bantu Cari Solusi

Baca Juga: Soal Penerobosan Portal, Warga Antar Baru Minta Bertemu Pimpinan PT BPP



Komentar
Banner
Banner