bakabar.com, BANJARMASIN – Menginjak hari ketiga, keberadaan F masih juga misterius. F merupakan buronan kasus penganiayaan yang diduga tenggelam di Sungai Martapura, Jumat (9/4) malam.
Terduga pelaku penganiayaan itu dilaporkan ikut tenggelam usai bergumul bersama Bripka Mashuddin saat hendak ditangkap.
Sementara keberadaan F masih tanda tanya, Bripka Mashuddin sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Namun tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD dan polisi itu hanya menemukan jasad Bripka Mashuddin. Tidak dengan F.
Soal ini, Wakapolresta Banjarmasin, AKBP Sabana Atmojo memastikan pencarian terhadap F bakal dilakukan intensif. Tak hanya di perairan, bahkan juga di daratan.
“Pelaku saat ini belum ditemukan. Namun kita terus cari,” katanya. “Pencarian juga akan dilakukan di darat,” tambahnya.
Lantas, apakah ada kemungkinan bahwa DPO itu berhasil selamat? Sabana belum berani memastikan. Proses penyelidikan masih terus bergulir.
“Kita tidak bicara kemungkinan, kita mau bicara fakta. Kemarin memang tercebur 2 orang dengan keadaan gelap sama sekali. Jadi kita tidak bisa memastikan,” beber Sabana.
Kronologis Tenggelam
Pengujar Kebencian Tim Buser yang Tenggelam di Banjarmasin Diciduk Jatanras HST
Diwartakan bakabar.com, Bripka Mashuddin bersama rekan-rekannya melakukan perburuan terhadap F, terduga pelaku penganiayaan.
Ia kemudian hilang ditelan arus sungai usai ikut menceburkan diri di bantaran Sungai Martapura, kawasan Pasar Sudimampir, Banjarmasin Tengah, sekira pukul 20.00.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Pengejaran bermula saat Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah mendapati informasi F yang sudah lama masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Anggota mendapat informasi, F sedang memancing di dermaga belakang Pasar Sudimampir," kata Sabana Atmojo.
Menerima laporan masuk itu, lima anggota Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah, termasuk Bripka M berangkat ke lokasi untuk menciduk F.
Di lokasi kejadian 5 anggota Reskrim berpakaian sipil itu berpencar. Tiga di antaranya pergi ke dermaga belakang Pasar Sudimampir.
Mereka bertiga melihat F memang sedang mancing. Ketika itu Bripka M yang kebetulan melakukan upaya penangkapan mendapat perlawanan dari F.
"F menceburkan diri ke sungai dan Bripka M juga bercebur, mereka bergumul," kata Sabana.
Waktu dalam sungai, kata Sabana, pergumulan masih berlangsung. Saat itu, Bripka M sempat terlihat melambaikan tangannya. Tanda minta tolong.
Melihat lambaian tangan, satu orang anggota polisi lainnya juga ikut bercebur. Namun Bripka M dan F sudah hilang dibawa air.
"Saat itu kebetulan ada speedboat lewat, menyebabkan sungai bergelombang. Satu anggota yang berniat menolong tadi tidak kuat dan mundur ke tepi, katanya.
Minggu (11/4), sekitar pukul 05.00, Bripka Mashuddin ditemukan tim pencari dari BPBD dan Damkar Banjarmasin dalam kondisi sudah meninggal dunia. Lokasi penemuan jasad berada di perairan sekitar Hotel Victoria Banjarmasin.
Bripka Mashuddin kemudian disemayamkan di rumah duka di Jalan Jahri Saleh.