bakabar.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan lonjakan transaksi hingga 154,63 persen year-on-year (yoy) pada aplikasi BRImo, dalam kurun waktu tiga bulan.
Total akivitas keuangan digital yang tercatat sebanyak 225 juta transaksi finansial. Hal tersebut menandakan adanya peralihan pola transaksi masyarakat dengan menggunakan secara digital.
Jumlah tersebut juga diiringi dengan peningkatan volume transaksi yang tumbuh sebesar 144,66% yoy menjadi Rp322,83 triliun. Dari sisi jumlah user juga terus mengalami peningkatan dan telah tembus 26,3 juta pengguna BRImo.
Baca Juga: Pinjaman Multiguna Digital, Bank Raya Hadirkan 'Pinang Flexi'
Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha. mengungkapkan pertumbuhan jumlah transaksi bersifat fluktuatif sesuai dengan ritme finansial dari nasabah.
“Sistem di aplikasi BRImo selalu disiapkan agar tetap kukuh menghadapi lonjakan transaksi yang biasanya terjadi pada masa-masa pergantian bulan dan pembayaran upah”, ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/4).
Guna meningkatkan kenyaman bertransaksi digital oleh masyarakat, BRImo telah disiapkan untuk menangani 15 ribu transaksi per detik.
Baca Juga: BI Prediksi Peningkatan Peredaran Uang pada Ramadan dan Idul Fitri
Selain itu, Untuk menjaga ketahanan sistem di tengah lonjakan tersebut, BRImo terus mengalami pemutakhiran di antaranya, penambahan kapasitas computing yang berkelanjutan.
Kemudian upaya-upaya pengoptimalan dari segi logika dan algoritma pemrograman juga aktif dilakukan. BRImo disiapkan untuk menghadapi pertumbuhan yang drastis sampai 5-6 kali lipat dari angka-angka saat ini.
“Saya justru berbangga dan berbahagia akan tantangan semacam ini karena it's a welcome challenge. Ini saya artikan bahwa perjalanan digital yang kami tempuh bersama nasabah kami, berhasil membawa mereka melakukan leap-of-faith kepada layanan digital”, lanjut Arga.
Baca Juga: Selama Ramadan, BI: Realisasi Penukaran Uang Capai 44 Persen
Seperti diketahui, pada akhir 2022, BRI telah menunjukkan hasil manis dari upaya transformasi digital dengan mencatatkan sebanyak 98,41% transaksi yang telah memanfaatkan platform digital. Artinya hanya 1,59% dari transaksi nasabah BRI yang masih dilakukan di unit-unit kerja fisik.
“Di saat itu juga, pengguna aplikasi BRImo mencatatkan 23,8 juta user, artinya kenaikan sebanyak 2,5 juta user hanya dalam jangka waktu tiga bulan”, ungkapnya.
Arga mengapresiasi banyak pihak termasuk para Penyuluh Digital BRI yang telah bekerja keras mengoptimalkan pelayanan ke nasabah. Di sisi lain, Arga mengingatkan terkait risiko digital yang dimungkinkan dapat terjadi.
“Kami atribusikan kesuksesan ini kepada inisiatif Penyuluh Digital kami yang menularkan pengetahuannya kepada nasabah kami, sembari terus mengingatkan risiko-risiko digital seperti pencurian kredensial perbankan dan social engineering,” pungkas Arga.