bakabar.com, BANJARBARU – Perolehan suara kedua paslon pada pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan 2020 bersaing tipis.
Pengawalan rekapitulasi penghitungan data dilakukan ketat oleh tim Denny Indrayana.
“Semua pihak harus siap-siap untuk mengantisipasi kemungkinan sengketa hasil di Mahkamah Konstitusi,” terang Denny dalam konferensi persnya di Banjarbaru, Minggu (13/12) malam.
Dia meminta untuk terus mengawasi proses rekapitulasi menuju masa finalisasi perhitungan suara.
Dalam catatannya, ada beberapa suara yang turun. Dia juga menyoroti keterlambatan di beberapa daerah seperti Banjar, Banjarmasin dan Tanah Bumbu.
“Saya pastikan, jaminan yang saya sampaikan ke masyarakat adalah tidak ada negosiasi. Dalam artian manipulatif. Kita tidak akan mundur dari proses ini,” tegasnya.
Sejumlah indikasi upaya kecurangan juga dia terima sepanjang proses rekapitulasi suara.
Salah satunya oknum pejabat Pemprov yang memanipulasi suara. “Ada pejabat Pemprov yang menelpon kepala wilayah untuk merubah suara. Saya konfirmasi ke beberapa pihak dan itu confirm. Ada juga perkumpulan beberapa kepala daerah untuk memanipulasi suara. Saya katakan hentikan, konsekuensi hukum akan kami seriusi,” imbuhnya.
Terbaru, Denny juga menaruh kecurigaan terhadap perhitungan suara di Tapin, tepatnya kecamatan Binuang.
Dari pantauannya langsung di lapangan, ada lebih 10 TPS yang memberikan suara 0 padanya, namun kehadiran 100 persen.
“Saya memberikan atensi khusus yang menurut saya tidak logis terjadi di Tapin. Perlu adanya investigasi. Saya kecewa kenapa tidak ada sense of crisis dari pengawas,” bebernya.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar ikut mengawal proses rekapitulasi hingga persiapan menuju gugatan di Mahkamah Konstitusi.
“Saya minta tolong dan memanggil partisipasi masyarakat untuk ikut berperan dalam mengawal proses persiapan MK ini. Masyarakat yang mengetahui indikasi dan bukti kecurangan, apapun itu untuk mengirimkan ke nomor 081977726299,” sebutnya.
Berdasarkan real count KPU hingga Minggu (13/12) malam pukul 20.00 WITA, Paslon 01 H Sahbirin Noor-H Muhidin (BirinMu) sementara mengumpulkan 611.357 suara.
Sementara Paslon 02 H Deny Indrayana-Difriadi Darjat (H2D) mencatatkan 613.021 suara.
Jika dipersentasikan, H2D unggul 50.1% dari BirinMU dengan 49.9%.
Keunggulan itu berdasarkan penghitungan sementara surat suara dari 13 kabupaten/kota di Kalsel. Terekam sudah 65.989 TPS dari total 9.069 TPS. Berikut rinciannya:
- TANAH LAUT (72.86 %)
01 BirinMU 34.043
02 H2D 44.669 - KOTABARU (53.03 %)
01 BirinMU 35.032
02 H2D 43.755 - BANJAR (68.58 %)
01 BirinMu 119.331
02 H2D 70.870 - BARITO KUALA (70.42 %)
01 BirinMu 47.534
02 H2D 29.435 - TAPIN (89.34 %)
01 BirinMu 40.272
02 H2D 30.799 - HSS (100.00 %)
01 BirinMu 37.175
02 H2D 49.624 - HST (75.91 %)
01 BirinMu 43.080
02 H2D 55.523 - HSU (96.45 %)
01 BirinMu 37.244
02 H2D 46.803 - TABALONG (72.14 %)
01 BirinMu 27.737
02 H2D 37.565 - TANAH BUMBU (37.33 %)
01 BirinMu 35.463
02 H2D 34.924 - BALANGAN (95.50 %)
01 BirinMu 34.202
02 H2D 32.304 - BANJARMASIN (65.14 %)
01 BirinMu 75.064
02 H2D 77.990 - BANJARBARU (95.50 %)
01 BirinMu 45.180
02 H2D 58.760
Angka itu tentu saja terus bergerak, karena penghitungan itu belum sepenuhnya selesai. Tiap petugas KPU di kabupaten/kota masih terus merekapitulasi surat suara yang masuk.
KPU menyebutkan, data yang ditampilkan pada menu hitung suara adalah data yang hasil foto formulir Model C.Hasil-KWK yang dikirim oleh KPPS melalui Sirekap.
Apabila terdapat kekeliruan data pada formulir Model C.Hasil-KWK, akan dilakukan perbaikan pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi di tingkat Kecamatan.
Selain itu, apabila terdapat perbedaan data yang terbaca oleh Sirekap dengan data yang tertulis pada Formulir C.Hasil-KWK, akan dilakukan koreksi pada Sirekap Web Tingkat Kecamatan.
“Data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara. Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam Rapat Pleno terbuka.” demikian KPU dalam laman resminya.
Seperti diketahui, Denny Indrayana berpasangan dengan Difriadi Darjat. Keduanya didukung Demokrat, Gerindra, dan PPP dengan total 14 kursi.
Sementara petahana Sahbirin Noor berpasangan dengan Muhidin, mantan Wali Kota Banjarmasin.
Mereka diusung koalisi partai besar yakni Partai Golkar, PAN, PDIP, PKB, NasDem, PKS, PKPI, PSI dan Perindo.
KPU Kalimantan Selatan telah menetapkan sebanyak 2.793.811 orang pemilih di Pilkada Serentak 2020.
