Hot Borneo

BREAKING! 4 Korban KM Ladang Pertiwi Dievakuasi ke Kotabaru

apahabar.com, KOTABARU – Tiba di Banjarmasin, sebagian korban kapal motor (KM) Ladang Pertiwi ternyata langsung dievakuasi…

Featured-Image
Para petugas gabungan bersiap menyambut kedatangan para korban selamat KM Ladang Pertiwi. apahabar.com/Duki

bakabar.com, KOTABARU – Tiba di Banjarmasin, sebagian korban kapal motor (KM) Ladang Pertiwi ternyata langsung dievakuasi ke Kotabaru.

Informasi teranyar, empat dari tujuh korban selamat itu akan tiba di Pelabuhan PT Pelindo, Desa Stagen, Pulau Laut Utara, malam ini, Ahad (29/5).

Pantauan bakabar.com, tampak petugas gabungan masih sibuk melakukan persiapan penyambutan korban di pelabuhan.

Tim gabungan dikoordinatori langsung oleh Komandan Lanal Letkol Laut (P), Edy Setyawan, Kapolres Kotabaru, AKPB M Gafur Aditya Harisada Siregar, dan Kepala POS SAR, Teguh Prasetyo.

Selain itu, tampak pula petugas dari Dinas Kesehatan, dan sejumlah armada ambulans bersiaga menunggu para korban.

“Iya, malam ini rencananya KRI Sultan Hasanudin-366 akan tiba membawa empat orang korban selamat,” ujar petugas Lanal Kotabaru.

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui alasan mengapa para korban yang baru tiba di Banjarmasin pada Minggu petang dievakuasi ke Kotabaru.

Sekadar diketahui, Pemerintah Pangkep dijadwalkan bakal menjemput langsung para korban selamat, Senin (30/5) esok.

KM Ladang Pertiwi tujuan Liukang Kalmas, Pangkep karam di Selat Makassar.

Kali terakhir, kapal bermuatan 42 (sebelumnya disebut 43) penumpang dilaporkan bertolak dari Pelabuhan Peotere pada pukul 17.00, Jumat (27/5).

Hingga Minggu malam (29/5), masih banyak penumpang KM Ladang Pertiwi yang belum ditemukan. Sedang 17 lainnya berhasil dievakuasi.

Mereka yang selamat, sesuai pantauan bakabar.com sebelumnya, tujuh di antaranya telah tiba di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Minggu petang.

Berjam-jam lamanya mereka dievakuasi menggunakan Tugboat Sabang 25 dari Kendari menuju Banjarmasin sejak sekitar pukul 03.00, setelah sempat terombang-ambing 16 jam di lautan lepas.

Teranyar, untuk mencari keberadaan sisa 25 korban, Basarnas memperluas areal pencarian dari 10 nauticalmiles (NM) menjadi 15 NM.

Duh, KM Ladang Pertiwi Ternyata Berlayar Ilegal

Komentar
Banner
Banner