bakabar.com, MAGELANG - 32 Biksu Thudong sudah sampai di Klenteng Liong Hok Bio Kota Magelang. Sesuai pantauan bakabar.com, para biksu tersebut tiba di Kota Magelang tepat pukul 18.00 WIB dengan iring-iringan barongsai.
Setibanya di Klenteng, para biksu dibasuh kakinya oleh umat Budha menggunakan air dan bunga mawar. Itu sebagai bentuk penghormatan kepada para biksu yang dianggap Umat Budha sebagai guru.
Para biksu yang berjalan dari Thailand ke Indonesia untuk melakukan perjalanan ibadah suci Thudong itu selanjutnya akan singgah 1 hari di Klenteng Liong Hok Bio sebelum melanjutkan puncak perjalanan ke Candi Borobudur untuk perayaan Waisak.
Baca Juga: Ganjar Apresiasi Sikap Toleransi Warga Selama Perjalanan Biksu Thudong ke Indonesia
Wakil Ketua Harian TITD Liong Hok Bio Magelang, Gunawan mengatakan para biksu selanjutnya akan dipijat oleh para terapis yang sudah disiapkan untuk mengembalikan tenaga agar besok bisa melanjutkan perjalanan.
Kemudian, lanjut dia, semua biksu akan melakukan Pindapata di Jalan Pemuda Kota Magelang besok pukul 07.00 WIB sebelum berjalan ke Borobudur.
Sebagai informasi, Pindapata adalah tradisi umat Buddha memberikan sedekah kepada biksu atau bhante berupa makanan, uang, maupun berbagai kebutuhan sehari-hari.
Gunawan menuturkan selama berada di Klenteng, para biksu akan beristirahat, dipijat dan membersihkan diri.
"Mengingat baju para biksu hanya 1, maka untuk kegiatan ini dilakukan secara tertutup atau steril," ujarnya.
Baca Juga: Pengawalan 32 Biksu Thudong Dilakukan sampai Perbatasan Kota Semarang
Selama acara berlangsung, Gunawan mengaku pihaknya juga didukung oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Walubi.
"Saya sungguh terharu, penyambutan ini bukan hanya dilakukan oleh Umat Budha, tetapi juga agama lain, sehingga toleransi di Kota Magelang semakin terasa hangatnya," katanya.
Sementara itu, Dwi (45) warga Kota Magelang yang sudah menunggu kedatangan para biksu itu mengatakan dirinya kagum terhadap adanya tradisi ini.
Baca Juga: Jalani Ritual Thudong, Puluhan Biksu dari Thailand Lintasi Bekasi
"Meskipun bukan agama saya, tetapi ikut meramaikan, karena penasaran, bagaimana caranya seseorang berjalan dari Thailand hingga Indonesia," ujar Dwi.
Meski harus menunggu 3 jam dengan berjubel bersama penonton yang lain, Dwi sempat mengabadikan beberapa foto untuk kenang-kenangan.
"Soalnya ini pertamakalinya seumur hidup saya lihat tradisi seperti ini di Kota Magelang," pungkasnya.