bakabar.com, BANJARBARU - Jalan Nasional 171 Satui, Tanah Bumbu yang dihimpit empat galian tambang batu bara diketahui kembali longsor.
Kali ini, longsor memakan lebih separo jalan nasional itu. Akibatnya, arus lalu lintas pun terhambat. Pemkab Tanbu akhirnya harus membuat jalan alternatif.
"Kami lagi berupaya membentuk ulang badan jalan nasional itu dari bawah," kata Syauqi Kamal, Kepala BPJN Kalsel, Jumat (21/10).
Pembentukan badan jalan itu kata Syauqi, dibantu oleh perusahaan tambang yang konsesinya berada di sekitar jalan longsor.
Tapi, Syauqi bilang saat ini baru ada satu perusahaan yang mau membantu dalam penanganan jalan longsor tersebut.
"Dalam hal ini hanya PT MJAB yang mau membantu kita," imbuh Syauqi.
Lahan PT MJAB sendiri tak kurang dari 500 meter dari bibir Jalan Nasional 171 Satui, Tanah Bumbu yang kini ambles.
Jika berkaca pada aturan, jarak minimal antara tambang dengan badan jalan adalah 500 meter. Sementara, PT MJAB hanya sekitar 250 meter dari jalan atau fasilitas umum.
Kembali ke penanganannya, Syauqi mejelaskan sifat pembangunan ulang badan jalan itu sangat sementara. "Kami sedang melakukan pengeboran untuk mengetahui lapisan tanah," akunya.
Pihaknya juga tengah melakukan biolistrik untuk mengetahui bagaimana tanah agar bisa memastikan struktur apa yang bisa dibangun di situ.
Lantas bagaimana transportasi sekarang? Syauqi menjawab pihaknya tengah berkerja sama dengan Pemkab Tanah Bumbu dan sudah menyiapkan jalan alternatif sementara.
Diakui Syauqi, kondisi jalan alternatif sangat licin jika turun hujan. "Dari kami mengimbau agar pengendara selalu berhati-hati," katanya.
Untuk penyiringan jalan nasional tersebut hanya sebatas kawasan longsor, karena memang kapasitasnya hanya sementara. Jalan pun nantinya tidak diaspal.
Sebab kalau diaspal, itu bentuknya permanen. "Jika kita lakukan permanen takutnya nanti salah. Kalau kembali ambrol nanti jadi temuan," terangnya.
Dirinya menarget pengerjaan jalan sementara itu selama sepekan. "Kalau tidak hujan dan alatnya cukup lengkap insyaallah satu minggu selesai dan bisa difungsikan," ujar Syauqi.