Kalsel

BPC HIPMI Tapin Rekomendasikan Rendy Ronaldy Bimantara di Musda XV

apahabar.com, BANJARMASIN – Rekomendasi untuk Rendy Ronaldy Bimantara terus mengalir dari BPC HIPMI di kabupaten atau…

Featured-Image
BPC HIPMI Tapin rekomendasikan Rendy Ronaldy Bimantara di Musda XV BPD HIPMI Kalsel. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Rekomendasi untuk Rendy Ronaldy Bimantara terus mengalir dari BPC HIPMI di kabupaten atau kota se Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di mana Rendy maju sebagai calon ketua umum (Caketum) di Musda XV BPD HIPMI Kalsel.

Salah satunya dari BPC HIPMI Kabupaten Tapin.

“Alasan kami memberikan rekomendasi, pertama karena kesamaan visi dan misi,” ucap Ketua BPC HIPMI Kabupaten Tapin, Hj Renny Kartika kepada bakabar.com, Senin (21/12) malam.

Visi dan misi yang dimaksud yakni bersinergi membangun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kalsel.

“Itu sama dengan visi-misi kami di BPC HIPMI Tapin. Kemudian ada sebagian program kami yang semakin searah. Ada banyak sih, cuma poin utamanya itu,” kata wanita yang kerap disapa Hj. Karen ini.

Ia berharap agar BPD HIPMI Kalsel semakin maju, tak terkecuali di kabupaten Tapin.

Terlebih dengan program membuka saluran komunikasi antara BPD dengan BPC HIPMI se Kalsel.

“Kemudian juga ada program 1 orang pengurus BPC akan masuk ke pengurusan BPD HIPMI Kalsel untuk mengawal program yang diajukan. Kami sudah menyiapkan program tersebut,” cetusnya.

Sementara itu, Rendy Ronaldy Bimantara memiliki sederet konsep dalam mengembangkan UMKM di Kalsel.

Pertama, ia ingin menggalang dana dan menggelar pelatihan kepada pengusaha muda.

Kemudian memberikan stimulus untuk pelaku UMKM Kalsel dengan cara merencanakan penyuluhan melalui media sosial.

“Lalu membuat database berbasis online. Jadi membantu pengusaha Kalsel memiliki data, terutama anggota HIPMI. Sehingga link-nya bisa jalan,” bebernya.

Menurutnya, pengusaha muda itu memerlukan tiga hal utama. Di antaranya dana, pelatihan, dan koneksi.

“Terutama yang bergerak di bidang pemerintahan,” jelasnya.

Begitu pula, tambah dia, di sektor perizinan. Terlebih sekarang pelaku UMKM juga dikenakan pajak.

“Melalui monitoring dan pelatihan bisa membantu untuk pengusaha muda, terutama start-up,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner