Kalsel

BNPT dan FKPT Dorong Perempuan Kalsel Jadi Agen Perdamaian

apahabar.com, BANJARBARU – Tren radikalisme belakangan ini turut melibatkan perempuan dan anak sebagai pelaku utama dari…

Featured-Image
Dialog perempuan agen perdamaian di Hotel Novotel Banjarbaru, Kamis (5/3) siang. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

bakabar.com, BANJARBARU – Tren radikalisme belakangan ini turut melibatkan perempuan dan anak sebagai pelaku utama dari aksi terorisme di Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) mencermati fenomena ini dengan melakukan pendekatan kepada perempuan untuk dapat menjadi agen perdamaian.

“Kita tahu persis beberapa kejadian kemarin di Jawa Timur salah satunya, peran wanita bukan sebagai pendamping tetapi sebagai pelaku utama,” kata Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahdi di sela dialog perempuan agen perdamaian di Hotel Novotel Banjarbaru, Kamis (5/3) siang.

Pergeseran peran gender pelaku bom bunuh diri yang saat ini banyak dilakukan oleh perempuan, melatarbelakangi terselenggaranya dialog ini. FKPT Kalsel yang merupakan perpanjangtangan dari BNPT mengumpulkan 100 perempuan dari berbagai unsur sektor untuk diberikan pengetahuan mengenai potensi serta daya tangkal terhadap radikalisme di Kalsel.

“Potens itu tetap ada. Ini upaya kita melakukan penangkalan dan pendekatan salah satunya lewat kearifan lokal ke masyarakat,” ungkap dia.

Kearifan lokal seperti bertutur lisan dinilai mulai tergerus saat ini. Para peserta nantinya diminta untuk menerapkan dan mensosialisasikan kembali pemaparan dari narasumber ke kelompok mereka masing-masing.

Dialog ini menghadirkan dua narasumber yaitu Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Subdirektorat Pencegahan BNPT, Letnan Kolonel Setyo Pranowo dan Kabid Perempuan dan Anak FKPT Kalsel, Mariatul Asiah.

Dalam pemaparannya, Mariatul menyebut FKPT Kalsel telah melakukan riset sejak 2013 hingga 2017 untuk memastikan Banjarmasin dalam kondisi yang kondusif.

“Daya tangkal masyarakat yang dicerminkan oleh kesejahteraan, profil keagamaan dan kearifan lokal berpengaruh posifit terhadap radikalisme,” sebut Mariatul dalam pemaparannya.

img

Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahdi. Foto-bakabar.com/Musnita Sari

Baca Juga:Cetak KIA Terbanyak di Kalsel, Pemkab Tanbu Terima Penghargaan

Baca Juga:Tangkal Kenaikan Bawang, Disperindag Kalsel Akui Ada Kepanikan

Reporter: Musnita SariEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner