Hot Borneo

Blakblakan Kadisdag Kalsel: Penimbunan Migor Tak Rentan

apahabar.com, BANJARMASIN – Jelang Ramadan, potensi praktik penimbunan bahan pokok di Kalimantan Selatan khususnya minyak goreng…

Featured-Image
Petugas Krimsus Polda Kalsel memperlihatkan minyak goreng hasil penimbunan saat gelar perkara. Foto: Kompas.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Jelang Ramadan, potensi praktik penimbunan bahan pokok di Kalimantan Selatan khususnya minyak goreng (migor) dinilai tak begitu rentan.

Sekalipun baru-baru ini polisi baru mengungkap kasus serupa di Kabupaten Banjar. Bahkan jumlah minyak goreng yang ditimbun mencapai 31.320 liter.

"Aku rasa penimbunan di Kalsel tidak terlalu berpotensi," ucap Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kalsel, Birhasani saat dihubungi bakabar.com, Jumat (11/3).

Ia meyakini kasus tersebut hanya dilakukan oleh segelintir oknum. Yang tentunya bukan distributor resmi.

"Kasus itu kemungkinan tidak punya perizinan distributor. Lalu, gudang yang digunakan juga mungkin tidak terdaftar," ujarnya.

Temuan di salah satu Jalan Gubernur Subarjo, RT 06 Desa Tatah Layap itu, lanjut dia, tentu akan jadi efek jera. Sekaligus atensi dini bila ada pelaku lain.

Dari Tangkap Tangan Wanita Penimbun Migor di Banjar, Polisi Jangan Hanya Seremoni!

Di sisi lain, Birhasani meminta para produsen menambah jumlah pasokan minyak goreng. Demi amannya ketersediaan minyak goreng jelang hingga selama Ramadhan.

Birhasani juga blakblakan menaruh harapan pada Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) Kalsel.

Ia berharap Bulog untuk lebih pro-aktif menangani masalah ini. Sebab, perannya begitu vital dalam urusan bapok.

"Bulog sudah kita ingatkan untuk segera menambah stok, baik gula, minyak goreng, kedelai, daging impor," ujarnya.

Ya, Ramadan semakin dekat, harga bahan pokok atau bapok di Kalsel justru terus melonjak.

Minyak goreng kemasan masih menjadi momok nomor satu. Berdasar rilis terbaru harga pokok Disdag Kalsel, harganya berada di angka Rp16.700 per liter. Sedang minyak goreng sederhana, seharga Rp14 ribu/liter.

Itu harga eceran tertinggi (HET). Namun faktanya, masih banyak warga yang menemui minyak goreng dengan harga tak wajar.

"Kemarin sempat menemui harganya sampai tembus Rp20 ribu per liter," kata Rahmadi (51), warga Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kamis (10/3).

Yang Perlu Dilakukan Pemerintah Ketika Harga Migor di Kalsel ‘Selangit’

Komentar
Banner
Banner