bakabar.com, BATULICIN – Puluhan peserta mengikuti Bimtek Komunikasi Masa Gen Z Kreatif dan Anti Hoax di Ono Pawon Batulicin, Minggu (26/12).
Kegiatan yang diikuti pelajar, mahasiswa, wirausaha, karyawan swasta dan ASN, digelar untuk mengedukasi pentingnya mengenali berita dan info hoaks di media sosial.
Selain itu, juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya personal branding di era digital.
“Sebagai mahasiswa banyak ilmu yang kami dapatkan dari narasumber, dan bisa membangun koneksi dan potensi bersama mereka,” kata Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama, Chiko.
Deden, dari komunitas Standup Indo, menilai kegiatan itu akan membuat dirinya makin kreatif dalam bermedsos.
"Relate dengan keadaan saya, sebagai Generasi Z saya harus kreatif dan anti hoax, dan ini bikin saya kreatif dalam bermedsos,” katanya.
Sementara Widya merasa mendapat banyak hal baru setelah mengikuti kegiatan tersebut. "Ini adalah pengetahuan dan wawasan baru bagi saya,” ucapnya.
Salah satu narasumber, Richie Petroza, menjelaskan hoaks dibuat oleh orang pintar, disebarkan oleh orang bodoh.
Karenanya, di meminta masyarakat untuk lebih cerdas membedakan antara hoaks dan fakta.
“Karena pintar saja tidak cukup, dan kita harus bisa membedakan mana hoaks dan fakta, Ini yang menjadi salah satu tujuan kami memberikan materi ‘cara mengenali hoax’ ini. Mencerdaskan bangsa, dimulai dari generasi muda,” katanya.
Narasumber lainnya, Muammar Rafsanjani, menyampaikan arus kemajuan masyarakat hari ini tidak hanya dituntut untuk bisa mengikuti zaman, tapi harus terintegrasi dengannya.