bakabar.com, BANJARMASIN – Dua pelaku pembunuhan hanya bisa meringis kesakitan menahan luka di kakinya saat dihadapkan ke awak media di Polsek Banjarmasin Selatan, Rabu (11/11) siang tadi.
Adapun pelaku bernama Jailani (30) dan Herman (30), warga asal Kabupaten Tapin.
Keduanya baru menyerah setelah dilumpuhkan dengan timah panas dari tembakan terukur petugas.
Dini hari tadi, sekitar pukul 01.00, keduanya ditangkap oleh tim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan dibackup Tim Ops Jatanras Satreskrim Polresta Banjarmasin dan Unit Resmob Polda Kalsel tak jauh dari lokasi pembunuhan.
Dari pengakuan salah satu pelaku, Jailani, mereka dengan korban, Muhammad Sapii (19) baru kenal beberapa hari saja.
Dikenalkan oleh teman mereka yang juga kenal dengan korban dan kerap bertamu di kontrakan tersebut.
“Baru kenal beberapa hari. Di Banjarmasin ini saya memang sering datang dan menginap di tempat teman,” katanya.
Dikatakannya motif perbuatannya itu dipicu masalah uang.
“Saya mau pinjam uang Rp500 ribu. Tapi korban menyahut dengan kata yang menyinggung saya. Kata korban, kalau saya tidak mau pinjami uang, kamu mau apa? Itulah yang membuat saya tersinggung,” katanya.
Mendengar ucapan korban itu, Jailani mengaku langsung naik pitam dan memukul korban dengan kayu ulin.
Dari pengakuan keduanya, senjata itu didapati di rumah korban.
Namun informasi di lapangan oleh saksi-saksi, korban tidak pernah memiliki senjata mandau.
Ketika itu, kata Jailani, korban sempat melawan. Namun keburu dihujani tebasan mandau oleh pelaku Herman.
Ketika ditanya, Herman malah melempar balik pernyataan Jailani. Kata Herman, Jailani lah yang menebas korban dengan mandau.
“Saya cuma pukul dengan kayu. Dia (Jailani) yang punya masalah,” katanya.
Kendati demikan keduanya kini harus meringkuk di ruangan tahanan Mapolsek Banjarmasin Selatan akibat perbuatan kejinya itu.
Atas perbuatannya, mereka disangkakan Pasal 338 Jo 351 Ayat 3 KUHP.
“Ancaman hukuman 15 tahun penjara,” kata Kapolsek Banjarmasin Selatan, Kompol Idit Aditya.
Sebelumnya, seorang pemuda ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu kontrakan Jalan Bumi Mas, Komplek Buncit Indah RT 7, Banjarmasin Selatan, Selasa (10/11) malam.
Pemuda itu bernama Muhammad Sapii (19) warga asal Kotabaru yang mengontrak di rumah tersebut.
Di rumah tersebut, korban mengontrak bersama temannya. Namun sebelum kejadian, korban sedang di rumah sendirian.
Pantauan bakabar.com, selain ditemukan bersimbah darah, di sekitar jasad Sapii didapati kumpang serta gagang mandau sehingga diduga kuat ia merupakan korban pembunuhan.
Salah seorang tetangga, Zulkifli menuturkan sempat mendengar keributan dari rumah kontrakan Sapii.
“Kukira sedang bercanda, memang sering temannya datang, sampai malam bercanda, jadi kita ga menghiraukan,” ujarnya.
Namun begitu, kata dia, tadi sempat terdengar suara minta tolong dari rumah tersebut.
“Saat dengar itu saya masih nonton tv di rumah. Kemudian saya dan anak saya mencoba menjenguk ke rumah tersebut,” katanya.
Saat didatangi, Zulkifli melihat ada dua orang, cirinya satu kurus dan satu gemuk. Namun dipastikannya kalau orang itu bukan penghuni rumah kontrakan.
“Saya bertanya, ada apa ini? Dijawabnya tidak ada apa-apa. Tapi saya lihat tangannya sambil melayangkan senjata tajam,” ceritanya.
Melihat itu, Zulkifli dan anaknya pun langsung pergi meninggalkan rumah untuk memberitahukan warga lainnya. Namun nahas, sekembalinya mereka, korban telah didapati tewas bersimbah darah.