bakabar.com, TANJUNG – Seorang bidan desa di Kabupaten Tabalong membudidayakan Kurma Thailand jenis H1 dan Barhee di pekarangan rumahnya, Desa Paliat RT 3, Kecamatan Kelua.
Berbekal pengetahuan dari televisi dan youtube, bidan desa di Tabalong, Rina Marina memberanikan diri untuk membudidayakan kurma yang bisa tumbuh diiklim tropis seperti Indonesia.
Rina pun membeli ratusan biji Kurma Thailand jenis H1 dan Barhee secara daring di Jawa Barat. Satu bijinya seharga Rp 10.000.
Kepada bakabar.com, bidan desa Tabalong Rina, mengatakan, awal mula membudidayakan kurma tersebut melihat dari televisi, dan ternyata di Indonesia bisa tumbuh subur.
“Saat itu saya melihat di televisi ada warga Aceh membudidayakan tanaman kurma Thailand jenis H1 dan Barhee, ternyata bisa tumbuh subur dan berbuah. Sehingga timbul keinginan untuk membudidayakannya dipekarangan rumah, ” kata bidan desa Tabalong Rina kepada bakabar.com, Selasa (22/9).
Setelah itu, Rina pun mencari informasi di youtube dan ada yang menjual bijinya di Jawa Barat. “Kemudian saya membeli ratusan biji kurma untuk dibibitkan,” ungkap Rina.
Berdasarkan pengetahuan di youtube cara merendam biji kurma hingga menjadi kecambah sampai proses pemidahan di polybag.
Untuk menjadikan kecambah biji terlebih dahulu direndam selama 1 minggu ditempat lembab dan tertutup.
“Setelah menjadi kecambah, baru dipindah ke polybag. Di polybag ini usianya 8 bulan, baru dipindah ke pot besar atau lahan,” beber Rina.
Setelah itu, 3 hingga 5 tahun pohon kurma ini akan berbuah, tapi tergantung perawatan dan juga nutrisinya.
Kata Rina lagi, tidak semua biji yang direndamnya bisa menjadi kecambah. Persentasinya sekitar 85 persen,dari 700 biji tumbuh 500 bibit kurma.
“Saat ini 500 bibit kurma yang saya semai sudah subur di polybag, usianya sudah mencapai 4 bulanan,” tandas bidan desa Tabalong, Rina.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin