bakabar.com, BANJARMASIN – Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah mengatensi penuh ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan.
Bencana karhutla kerap menjadi momok bagi masyarakat ketika memasuki medio musim kemarau. Demi pencegahan, pihaknya mulai gencar bersosialisasi.
“Kita perlu peran serta seluruh lapisan masyarakat. Terkhusus tokoh agama dan tokoh masyarakat,” kata Danrem.
Sebab, kata Danrem, lebih baik mencegah daripada mengatasi. “Akan lebih baik jika kita bisa mengendalikan dari awal,” katanya.
Akan tetapi apabila nantinya terjadi bencana karhutla yang parah, Danrem berjanji pihaknya bakal bekerja maksimal.
“Kita akan all-out,” katanya.
Dalam rapat koordinasi dengan Pemprov Kalsel, Danrem sempat mengusulkan adanya sanksi tambahan bagi para pembakar lahan.
“Kemarin saya mengusulkan jika ada lahan yang dibakar, maka lahan itu tak boleh dikerjakan,” katanya.
Selain itu, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Danrem juga meminta pihak kepolisian tegas kepada oknum pembakar lahan.
Di Kalsel sejumlah titik menjadi atensi pihaknya terutama wilayah Kota Banjarbaru.
“Karena berdekatan dengan bandara,” katanya.
Kemudian, Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, Tapin.
“Nanti kita akan petakan lebih jauh lagi. Kita sudah instruksikan kepala daerah yang ada di Kalsel untuk mengajukan usulan saat rapat koordinasi agar kita bisa tentukan mana daerah yang jadi prioritas,” ujarnya.