bakabar.com, BARABAI – Berbagai konsolidasi terus dilakukan kandidat bakal calon gubernur Kalsel Denny Indrayana.
Kali ini, mantan Wamenkumham era Presiden SBY tersebut bertemu perwakilan 52 balai adat pegunungan Meratus, Jumat (17/1) malam.
Pada pertemuan yang dihadiri tokoh adat, aktivis, dan relawan, Haji Denny– sapaan Denny Indrayana mengatakan perlunya kebijakan aksi afirmasi oleh pemerintah untuk eksistensi masyarakat adat.
Langkah aksi afirmatif atau yang juga dikenal sebagai diskriminasi positif tersebut, terutama untuk melindungi hak-hak warga adat.
“Tanpa affirmative action, akan ada persaingan tidak sehat antara masyarakat adat dengan kelompok lain yang lebih memiliki akses atas pembangunan,” katanya melalui siaran pers yang diterimabakabar.com.
Saat ini masyarakat adat, kata dia, masih memerlukan hak-hak dasar seperti kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, hak atas tanah dan lainnya. Di sinilah, pemerintah perlu hadir.
“Pada level pusat kita perlu UU, untuk provinsi perlu adanya Perda soal adat. Nah, kita di Kalsel saat ini belum punya. Jadi, masih kalah langkah dengan Kaltim yang sudah memiliki perda soal adat,” jelasnya.
Terkait isu lingkungan yang kerap berhadapan dengan masyarakat adat seperti save Meratus, masifnya kerusakan lingkungan akibat industri, bisa diselesaikan jika Pemprov Kalsel punya visi yang jelas.
“Maka itu, ketika pusat membuat kebijakan menghilangkan AMDAL untuk mendorong investasi, itu pendekatan yang keliru. Kita harus tegaskan investasi yang berbasis kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) HST, Robbi Prasetyo merasa bangga dengan komitmen Haji Denny dalam memajukan dan melundungi hak masyarakat adat.
“Sejak awal kami telah berkomitmen menghadirkan perubahan yang lebih baik. Dan, kami bangga memiliki kandidat peduli dengan masyarakat adat terutama untuk menjaga kelestarian Meratus,” pungkasnya.
Baca Juga: Ramai-Ramai Kawal Putusan MA: Meratus Harus Bebas dari Tambang
Baca Juga: Enam Bulan Berlalu, Sekolah di Kaki Meratus Akhirnya Diresmikan
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif