bakabar.com, MARABAHAN – Dengan cara apapun, Barito Putera harus mampu meraih minimal 40 poin demi bertahan di Liga 1 2019.
Baru meraih 15 poin dari 17 pertandingan, Barito tertahan di peringkat 15 klasemen sementara.
Dengan Persela Lamongan di peringkat teratas zona degradasi, Laskar Antasari hanya unggul selisih gol.
Barito berpeluang turun peringkat di akhir paruh pertama musim, seandainya Persela mampu mengalahkan Perseru Badak Lampung, Rabu (11/09).
Terlepas dari apapun hasil yang dibukukan lawan, termasuk Persija Jakarta dengan baru melakoni 14 pertandingan, Barito selayaknya berusaha sendiri menjauhi zona degradasi di paruh kedua musim.
Dengan 17 pertandingan tersisa, Barito minimal harus mampu meraih 23 poin, sehingga perolehan di klasemen akhir Liga 1 2019 menjadi 40 poin.
Sepanjang Liga Indonesia menggunakan format 18 klub dan satu wilayah, 40 poin seakan sudah menjadi jaminan bertahan di kompetisi teratas.“Ya, betul itu. Tapi yang perlu diingat saat ini pemain harus sadar diri. Mereka harus punya rasa memiliki di tim ini. Bukan sekadar untuk menerima gaji,” ujar mantan pemain Barito era 90-an, Yusuf Luluporo mengingatkan, Sabtu (07/08).
Seperti yang dicontohkan Tira Persikabo di Liga 1 2018. Mereka berhasil bertahan di kompetisi teratas dengan 42 poin. Ini merupakan poin tertinggi yang membuat satu klub bertahan di level teratas Liga Indonesia.
Namun demikian, syarat Barito bertahan di Liga 1 bisa saja lebih ringan. Dari enam edisi lain yang menggunakan format 18 klub dan satu wilayah, beberapa klub berhasil menempati peringkat 15 atau zona aman terakhir hanya dengan 31 poin.
Catatan itu dibukukan PSMS Medan di Liga Super Indonesia 2008-2009. Demikian pula Pelita Bandung Raya di ISL 2013 yang bertahan di level atas berkat perolehan 34 poin.
Tetapi perlu pula dicatat bahwa standar poin aman cenderung harus mendekati 40 poin di beberapa musim selanjutnya.
Kembali Pelita Bandung Raya dapat bertahan di kompetisi tertinggi, ketika finish di peringkat 15 dengan 39 poin di Liga Super Indonesia 2009-2010.
Perseru semasa masih mengusung nama Perserui Serui, mampu bertahan di Liga 1 2017 dengan 37.
23 poin yang harus diraih Barito di putaran kedua, bisa dilakukan melalui 7 kemenangan dan 2 imbang.
Dimulai dengan menghadapi Madura United, Sabtu (14/9).
Tetapi catatan minimal itu bukan perkara mudah. Faktanya Barito cuma mampu meraih 3 kemenangan dari 17 pertandingan di putaran pertama. Sedangkan sisanya berakhir 6 imbang dan 8 kekalahan.
Saat ini Barito melakukan TC di Bandung. Di putaran kedua musim ini, sejumlah pemain baru didatangkan. Dua di antara pemain asing asal Brasil yakni Cassio De Jesus (pemain belakang), dan Francisco Torres (pemain depan).
Disamping itu, manajemen juga merekrut kiper muda Syaiful Syamsuddin dan gelandang asing asia asal Jepang Kosuke Yamazaki Uchida.
Rekapitulasi Putaran Pertama
20/05 Barito Putera vs Persija Jakarta 1-1
24/05 Barito Putera vs Madura United 0-1
28/05 Bhayangkara FC vs Barito Putera 4-2
22/06 Barito Putera vs Kalteng Putra 1-2
30/06 PSIS vs Barito Putera 0-0
05/07 Perseru Badak Lampung vs Barito Putera 3-3
09/07 Persebaya vs Barito Putera 2-2
14/07 Barito Putera vs Bali United 1-0
18/07 Borneo FC vs Barito Putera 4-3
22/07 Barito Putera vs Persela 0-0
27/07 PSS vs Barito Putera 2-2
04/08 Barito Putera vs Persib 1-0
09/08 Barito Putera vs Tira Kabo 2-4
14/08 PSM vs Barito Putera 2-1
19/08 Arema FC vs Barito Putera 2-1
23/08 Barito Putera vs Persipura 0-4
01/09 Semen Padang vs Barito Putera 2-3
Baca Juga: Gol Tunggal Pemain Kintap Bawa Barito U18 Kokoh di Puncak Klasemen Grup B
Baca Juga: Sackie Teah Doe Trial di Barito, Simak Kata Yunan
Reporter: Bastian AlkafEditor: Ahmad Zainal Muttaqin