apabahar.com, BANJARBARU – Keberhasilan Kalimantan Selatan menggelar Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) menjadi contoh provinsi lain. Salah satunya Sumatera Selatan.
Diketahui Sumsel kebagian jatah menyelenggarakan FASI edisi XI yang dijadwalkan berlangsung pertengahan Oktober 2021.
Atas kepentingan itu, Pemprov Sumsel bersama Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), melakukan studi banding ke Kantor Pemprov Kalsel, Jumat (16/4).
Kunjungan dipimpin Kepala Biro Kesra Sumsel, Abdul Hamid, itu kemudian menggelar diskusi di Ruang Aberani Sulaiman bersama pejabat Pemprov Kalsel yang banyak terlibat selama penyelanggaraan FASI ke X.
Seperti diketahui Kalsel merupakan tuan rumah FASI X yang berlangsung 14 hingga 17 September 2017. Tak hanya menjadi tuan rumah, Kalsel juga berhasil meraih juara umum.
Kalsel juga dinilai sukses melaksanakan FASI yang pertama kali di luar Jawa, sekaligus dihadiri Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri.
“FASI 2021 pasti berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya,” papar Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA.
“Covid-19 mengharuskan masyarakat disiplin dengan protokol kesehatan. Kalsel pun sebelumnya melaksanakan MTQ tingkat provinsi secara virtual,” imbuhnya.
Sementara Ketua Wilayah BKPRMI Kalsel, Hermansyah, menceritakan proses pelaksanaan FASI X mulai dari usulan sebagai tuan rumah, pembentukan kepanitiaan, hingga pelaksanaan kegiatan.
Adapun pendanaan sepenuhnya ditanggung Pemprov Kalsel dengan dana hibah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga. Dana yang digelontorkan mencapai Rp3,1 miliar dan tambahan Rp900 juta.
“Keberhasilan penyelanggaraan juga tidak lepas dari keterlibatan semua SKPD di Pemprov Kalsel,” jelas Hermansyah yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kalsel.
“Satu SKPD bertanggungjawab atas satu kontingen atau provinsi, sejak kedatangan hingga kepulangan mereka. Semua peserta dan pendamping disediakan hotel, makan dan transportasi lokal,” imbuhnya.
Adapun Kepala Biro Adpim Setdaprov Kalsel, Suria Fadliansyah, menceritakan upaya mendatangkan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.
“Hal yang terpenting adalah agenda harus dimatangkan. Apabila Kepresidenan meminta perubahan, sebaiknya lakukan saja,” pesan Suria.