Hot Borneo

Berkat Medsos, Sungai Jingah Basasirangan Rambah Pasar Nasional

Berawal dari karyawan, seorang pria di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bernama Muhammad Rafi kini sukses menjadi pengusaha sasirangan.

Featured-Image
Owners Sungai Jingah Basasirangan Muhammad Rafi bersama Giring Ganesha. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Berawal dari karyawan, seorang pria di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bernama Muhammad Rafi kini sukses menjadi pengusaha sasirangan.

Bahkan brand miliknya 'Sungai Jingah Basasirangan' berhasil merambah pasar nasional.

Awalnya ia hanya seorang karyawan di salah satu pengrajin sasirangan di Kampung Sasirangan Banjarmasin pada tahun 2000. 

"Dahulu pengrajin sasirangan di sana cuma ada 3 orang," ucap Rafi kepada bakabar.com, Selasa (23/5).

Baca Juga: Gandeng UMKM, 40 Ribu Agen BRILink Tersebar ke Penjuru Kalimantan

Setelah belasan tahun menjadi karyawan, ia memutuskan resign dan memulai usaha sendiri pada 2014.

Walaupun kala itu, ia hanya menjual barang milik mantan bosnya dengan sistem bagi hasil.

"Dari sana saya mengambil keuntungan sebesar Rp5-10 ribu per buah," katanya.

Lantaran merintis, ia pun memasarkan produk melalui media sosial seperti Facebook (FB) dan BlackBerry Messenger (BBM).

"Saat itu semua barang saya upload ke beranda Facebook dan grup BBM. Lumayan banyak teman-teman yang beli," kenangnya.

Hingga akhirnya, ia memberanikan diri mendirikan sebuah brand 'Sungai Jingah Basasirangan' pada 2019.

"Modal awal sebesar Rp5 juta. Itu saya pinjam dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," ungkapnya.

Baca Juga: Ajak 24 Guru, Kepala Sekolah di Banjarbaru Nyambi Jualan Amplang

Lagi-lagi, ia memasarkan produk melalui media sosial.

Bukan hanya FB dan BBM, tapi juga WhatsApp, Instagram hingga marketplace seperti Shopee dan Tokopedia.

"Media sosial ini benar-benar membantu saya dalam hal penjualan," bebernya.

Kini, ia sudah memiliki 10 karyawan dengan jumlah produksi 100 buah per bulan.

"Tapi sewaktu-waktu saya juga memakai jasa para pekerja freelance," bebernya.

Ia mampu memasarkan berbagai macam produk sasirangan ke seluruh wilayah Indonesia.

"Paling banyak ke Jakarta. Adapun untuk omzet sebesar Rp10-15 juta per bulan," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner