Arus Mudik 2023

Berkah Lebaran, Kadin: Perputaran Ekonomi Daerah Capai Rp92,3 Triliun

Wakil Ketua Umum Kadin Sarman Simanjorang memperkirakan perputaran ekonomi daerah sepanjang libur lebaran dapat mencapai Rp92,3 triliun.

Featured-Image
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang. (Antara/Ade Irma Junida).

bakabar.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang memperkirakan perputaran ekonomi daerah sepanjang libur lebaran dapat mencapai Rp92,3 triliun.

Berdasarkan Data Kementerian Perhubungan jumlah pemudik tahun ini dapat mencapai 123,8 juta orang. Dari jumlah pemudik tersebut diasumsikan setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp3 juta. Maka nilai perputaran uangnya akan sebesar angka yang diprediksi.

“Perhitungan tersebut dibuat berdasarkan rata rata paling minimal, ada kemungkinan jumlahnya bisa melebihi perkiraan,” ujarnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima bakabar.com, Senin (17/4).

Perputaran uang tersebut akan menyebar di sektor usaha transportasi darat (bus, rental, kereta api, mobil pribadi, motor), laut dan udara.

Baca Juga: Imbauan Pemberian THR Lebih Awal, Kadin: Tentu Kami Berkeberatan

Kemudian juga terjadi pada pada sektor lain seperti kuliner, hotel/penginapan, destinasi wisata, UKM dan berbagai produk unggulan daerah.

“Di sisi lain mudik Idulfitri terjadi pada seluruh wilayah di Indonesia mulai dari sisi Barat, tengah sampai dengan Timur,” ujar pria yang juga Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Perputaran uang tersebut didominasi oleh Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jogyakarta, Banten dan Jabodetabek.

Nilai perputaran uang di Pulau Jawa mencakup 62,5% dengan jumlah pemudik sebanyak 77,3 juta orang atau setara 19.325.000 keluarga.

Baca Juga: Kadin Berang dengan Sikap AS Kucilkan Indonesia soal Subsidi Nikel

Sisanya akan menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua. Melalui potensi perputaran yang cukup besar itu, dipastikan ekonomi daerah akan produktif dan bergairah.

“Hal itu akan mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga dan memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah,” kata Sarman.

Peningkatan itu akan berdampak pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi kuartal I 2023 sebesar 5%. Pemerintah Daerah sendiri juga akan mendapatkan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“PAD tersebut berasal dari pajak hotel, restoran, café sampai dengan retribusi masuk destinasi wisata,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner