bakabar.com, KOTABARU – Diduga gegara cekcok dengan suami, LM (30) warga Kecamatan Hampang, Kotabaru nekat gantung diri.
LM, wanita beranak dua ini nekat gantung diri diduga lantaran kesal dengan sang suami berinisial AN (32).
Misteri Kematian Istri Muda Kades di HST, Polisi Tepis Isu Kerusakan Alat Vital Korban
Diperoleh informasi, sebelum kejadian, suami istri ini sempat bertengkar atau cekcok mulut. Kapolres Kotabaru, AKBP Andi Adnan Syafruddin melalui Kapolsek Hampang Ipda Marjoko membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Baca Kronologi Selengkapnya di Halaman Selanjutnya:
“Ya, Mas. Kejadiannya Minggu malam. Sekitar pukul 23.00 wita,” ujar Marjoko, kepada bakabar.com Selasa (22/9) siang.
Marjoko bilang peristiwa itu berawal saat suami datang dari rumah kerabatnya di Kerang Kalimantan Timur.
Setibanya di rumah, sang istri tiba-tiba memarahi suami. Tanpa diketahui penyebabnya, hingga berlanjut dengan cekcok mulut.
Sejurus kemudian, merasa kesalnya memuncak, sang istri memilih membawa dua anaknya masuk kamar, dan mengunci pintu kamar. Akhirnya, sang suami terpaksa tidur di ruang tamu malam itu.
VIDEO: Menegangkan, Detik-Detik Warga Kotabaru Rebut Jasad dari Mulut Buaya
Sekitar dua jam kemudian suami mendengar tangisan anaknya yang masih berusia dua tahun.
Saat itu, suami sama sekali tidak sedikit pun curiga, atau ada hal yang aneh. Sebab, anaknya sedang bersama ibunya di kamar.
Selanjutnya, sang suami baru merasa curiga lantaran tangisan anaknya semakin keras dan tak berhenti.
Akhirnya, lantaran kamar dikunci, suami mendobrak pintu kamar. Seketika itu sang suami terkejut lantaran istri sudah dalam kondisi tergantung di dalam kamar.
Panik, suami lantas mengambil sebilah parang untuk memutus tali tambang yang mengikat leher istrinya.
Setelah berhasil memutus tali, sang suami merebahkan istrinya di kasur. Namun, sang istri sudah meninggal dunia.
“Atas kejadian itu, lalu dilaporkannya ke kami, bahwa ada kejadian gantung diri,” terang kapolsek.
Mendapatkan informasi itu, anggota Polsek Hampang bersama dokter Puskesmas Hampang datang dan mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Setibanya di rumah itu, korban sudah dibaringkan di ruang tamu. Kondisinya seutas tali tambang warna biru masih mengikat di leher korban, sementara tubuh korban sudah terbujur kaku.
“Saat itu, dokter Puskesmas Hampang melakukan pemeriksaan luar dengan membuka ikatan tali leher. Saat meraba tulang leher, sudah patah,” pungkas Marjoko.