bakabar.com, BANJARMASIN - Setiap pasangan suami-istri pasti akan melakukan beragam upaya jika berkeinginan memilki anak.
Berbagai program hamil pun akan dilakukan, salah satunya mengonsumsi makanan yang tepat. Nah tahukah menurut sebuah penilitian es krim dan makanan susu tinggi lemak lainnya dapat menurunkan risiko satu jenis infertilitas. Dengan begitu, makan es krim bisa membantu Bunda mendapatkan kehamilan. Lantas benarkah?
Penelitian ini didapatkan dari Studi Kesehatan Perawat terkenal di Harvard School of Public Health yang diterbitkan di jurnal Eropa Human Reproduction.
Dikutip dari NBC News, para peneliti menemukan bahwa wanita yang makan dua atau lebih produk susu rendah lemak dalam sehari, hampir dua kali lebih mungkin mengalami kesulitan hamil karena kurangnya ovulasi daripada wanita yang makan kurang dari satu porsi makanan tersebut dalam seminggu.
Sebaliknya, wanita yang makan setidaknya satu makanan susu berlemak setiap hari 27 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami masalah ini.
"Ini bukan menganjurkan mulai makan es krim tiga kali sehari. Tapi tentu saja untuk memiliki pola makan sehat dengan asupan lemak jenuh rendah dengan mengonsumsi satu porsi produk susu tinggi lemak sehari." kata penulis utama, Dr. Jorge Chavarro, seorang peneliti di Harvard.
Namun, penelitian baru bahkan tidak berlaku untuk sebagian besar kasus infertilitas wanita. Studi ini juga tidak menemukan hubungan antara infertilitas dan makanan yang mengandung susu, kata David Allison di University of Alabama di Birmingham.
Sebaliknya, para peneliti hanya melihat hubungan ketika mereka memisahkan wanita non-ovulasi yang makan yogurt dan produk susu rendah lemak lainnya, dari wanita yang makan lebih banyak varietas tinggi lemak.
Para peneliti melihat menemukan bahwa wanita yang makan es krim sebanyak dua kali atau lebih dalam seminggu, memiliki risiko infertilitas 38 persen lebih rendah daripada wanita yang mengonsumsi es krim kurang dari sekali seminggu.
Kemudian, para peneliti menyesuaikan hasil untuk mencerminkan perbedaan berat badan, tingkat olahraga dan faktor lainnya, tetapi banyak ahli mengatakan mereka menduga berat badan masih menjadi faktor atas hasil tersebut. Sebab, berat badan yang ekstrem, terlalu kurus atau terlalu gemuk dapat meningkatkan risiko infertilitas apa pun.
Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita yang banyak mengonsumsi susu rendah lemak juga mengonsumsi makanan rendah lemak lainnya dan mencoba menurunkan berat badan, kata Dr. Zev Rosenwaks, direktur Weill Cornell University dan layanan kesuburan New York Presbyterian.
Sedangkan sebuah studi Harvard yang melibatkan 18.555 wanita, usia 24 hingga 42 tahun, yang hamil atau mencoba hamil dari tahun 1991-1999. Di antara mereka, 3.430 wanita melaporkan infertilitas, termasuk 2.165 yang memeriksakan diri ke dokter, dan dari jumlah tersebut, 438 wanita mengatakan masalah ovulasi.
Para wanita mengisi kuesioner setiap dua tahun tentang apa yang mereka makan dan seberapa sering. Mereka yang makan lebih banyak produk susu berlemak tinggi lebih cenderung mengonsumsi alkohol dan sudah memiliki anak, dan lebih jarang berolahraga daripada mereka yang mengonsumsi produk susu rendah lemak.
Namun, para peneliti mengatakan, mereka menyesuaikan faktor-faktor ini dan masih melihat kaitannya dengan infertilitas terkait ovulasi.
Meskipun begitu, makanan susu berlemak tinggi untuk mencoba meningkatkan peluang untuk hamil juga perlu diperhatikan, penting untuk mengurangi kalori di tempat lain agar terhindar dari kenaikan berat badan. Jika si kecil sudah lahir ibu pun harus beralih kembali ke produk susu rendah lemak untuk membatasi lemak jenuh.