bakabar.com, BANJARBARU – Ketua DPRD Banjarbaru Fadliansyah mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Banjarbaru, meski dibayangi ancaman Covid-19 varian delta.
“Kalau kami DPRD mendukung PTM, asalkan memenuhi syarat, seperti zona orange atau hijau, sama didukung oleh orang tua siswa, tapi dilihat juga sama situasi kita di Banjarbaru karena Covid-19 ini kan pasang surut,” ujar Fadliansyah, Senin (5/7/2021).
Disisi lain juga karena belum ditemukannya Covid-19 varian Delta masuk di Kota berjuluk Idaman ini.
“Varian Delta sampai saat ini saya belum terima laporannya dari Dinkes Banjarbaru,” tegasnya.
“Jadi, kalau statusnya memungkinkan kita mencoba untuk PTM karena ini amanah dari peraturan menteri untuk sesegera mungkin sekolah bisa dilaksanakan PTM,” lanjutnya.
Senada dengan Fadliansyah, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru juga mengatakan hal yang sama.
“Sampai sekarang, saya tidak mendapat laporan terkait itu baik dari provinsi maupun BBTKLPP bahwa ada varian Delta yang masuk Banjarbaru,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana kepada bakabar.com, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, ia tak menampik jika ada kemungkinan varian Delta masuk Banjarbaru. Sebab Banjarbaru memiliki bandara dan tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi.
“Memang tidak menutup kemungkinan karena bandara kita kan buka. Banjarbaru juga tempat persinggahan. Tapi Fakta yang ada saat ini, pasien terkonfirmasi Covid-19 tidak ada yang dilaporkan varian delta,” tutupnya.
Untuk diketahui, varian delta awalnya ditemukan di India, dan kini telah menyebar di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan varian tersebut terdeteksi di lebih dari 80 negara dan terus bermutasi saat menyebar.
Penelitian menunjukkan varian ini lebih cepat menular bahkan disebut bisa menular hanya dalam beberapa detik.
PTM Terbatas di Banjarbaru Tergantung Verifikasi Satgas Covid-19