bakabar.com, JAKARTA – Fenomena kemunculan anakular kobra di permukiman warga terus berlanjut. Hampir setiap hari warga di berbagai daerah menemukan anak ular kobra. Bahkan, tak sedikit induk kobra yang ditemukan keluar dari habitatnya.
Seperti di Jalan Langgar RT04/03 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu siang, belasan anak ular cobra seukuran kurang lebih 20 sentimeter ditemukan di kloset kamar mandi warga.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat Eko Sumarno menyebut ular tersebut bersarang di gudang bekas kolam.
“Jumlah ular kobranya sebanyak 18 ekor ada di bekas kolam, menjalar ke kamar kloset kamar mandi warga,” ujar Eko di Jakarta, Minggu.
Eko mengatakan sebanyak satu regu damkar, dengan empat anggota mengevakuasi belasan anak ular kobra tersebut. Penanganan kurang lebih memakan waktu 30 menit.
Sementara waktu, belasan anakan ular kobra tersebut diamankan di Kantor Damkar Sektor Kembangan, Jakarta Barat.
“Rencananya ular tersebut bakal di serahkan ke Yayasan Sioux Ular Indonesia di wilayah Serpong, Tangerang,” kata Eko.
Hera, pemilik rumah mengatakan anak ular kobra tersebut ditemukan suaminya saat akan ke kamar mandi.
Kamar mandi tersebut memiliki saluran perpipaan yang terhubung dengan gudang bekas kolam pabrik milik ayahnya.
Di lokasi tersebut, baik karyawan pabrik ayahnya maupun tetangga sekitar sering menemukan ular, karena tak jauh dari lahan kosong dan terdapat pohon bambu yang bersebelahan dengan kuburan. Diduga tempat tersebut menjadi sarang ular.
Namun karena kuburan yang berada dekat sarang ular tersebut baru saja direnovasi, maka ular-ular tersebut kemungkinan mencari sarang lain.
“Belum lama juga tetangga saya menemukan ular sebesar paha orang dewasa ular di kloset, kepalanya mucul di tempat buang air tersebut,” ujar Hera.
Tak hanya itu, Hera mengaku menemukan anak ular air yang masuk ke dalam kamar tidurnya. Oleh karena teror ular tersebut, Hera segera melaporkan ke petugas Damkar melalui telepon dan akun Instagramnya.
Sementara menurut peneliti reptil dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Penegtahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, fenomena ini wajar terjadi di awal musim hujan. “Awal mula musim hujan adalah waktu menetasnya telur ular dan ini merupakan siklus alami,” kata Amir, Minggu (15/12).
Ia menjelaskan, ular kobra Jawa menghuni tipe habitat seperti perbatasan hutan yang terbuka, sabana, persawahan, dan pekarangan. Ular berukuran rata-rata 1,3 meter dan dapat mencapai ukuran panjang 1,8 meter. Sekali bertelur, ular kobra jawa betina menghasilkan 10 hingga 20 butir telur. Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu tiga sampai empat bulan. Telur kobra diletakkan di lubang-lubang tanah atau di bawah serasah daun kering yang lembap.
Tempat dengan suhu hangat dan lembap cenderung disukai ular untuk menetaskan telur. Hampir semua jenis ular, termasuk induk ular kobra, pada periode tertentu akan meninggalkan telur-telurnya dan membiarkan mereka menetas sendiri. “Begitu menetas, anak kobra akan menyebar ke mana-mana,” kata dia. Amir mengingatkan, meski masih bayi, ular kobra sudah memiliki kelenjar yang dapat membahayakan manusia.
Baca Juga: Seorang Remaja Tewas Usai Dipatuk Ular King Kobra Peliharaannya
Baca Juga:Dini Hari, Ular Sanca Kejutkan Warga Antasan Kecil Timur
Sumber: Antara/Republika.co.id
Editor: Aprianoor