“Setiap insan tidak ada yang sempurna, semoga Serdy tetap semangat dan memperbaiki kekurangan sehingga ke depan dia dapat memenuhi cita-citanya menjadi pemain bola profesional yang mampu mengharumkan nama bangsa," kata manajer Bhayangkara I Nyoman Yogi Hermawan dalam laman resmi klub, Jumat, seraya menyatakan keputusan ini diambil setelah manajemen mengadakan rapat Kamis.
Nyoman mengatakan timnya tegas mewajibkan para pemain selalu menjaga sikap baik di dalam maupun luar lapangan. Apabila ada yang melanggar maka sanksi sudah menanti.
Begitu pula dengan sikap Serdy yang dianggap tidak bisa menjaga nama baik klub hingga menyia-nyiakan peluang emas menjadi bagian dari timnas U-19 untuk proyeksi Piala Dunia U-20.
“Bhayangkara Solo FC mewajibkan seluruh pemain untuk menjaga attitude dan kedisiplinan baik di dalam dan di luar lapangan," kata dia.
Apa yang dialami Serdy, kata dia, menjadi peringatan keras bagi para pemain lain dalam skuad The Guardians, terutama pemain muda. Nyoman juga berharap Serdy dapat merenungkan kesalahannya.
“Bhayangkara berharap kejadian ini menjadi bahan introspeksi Serdy. Yang bersangkutan pemain bertalenta, umur masih muda dan masih memiliki kesempatan ke depannya,” kata dia.
Sebelumnya, dalam sebuah video berdurasi 24 detik yang viral di media sosial seorang wanita merekam Serdy berada di sebuah klub malam.Tak hanya Serdy, ada juga Mochamad Yudha Febrian. Yudha merupakan pemain asal Barito Putera.
Serdy dan Yudha merupakan dua pemain yang dicoret dari pemusatan latihan timnas U-20 di Jakarta karena indisipliner.
Ia baru pulang ke hotel sekitar pukul 03.00 WIB dan terlambat ikut latihan pagi.
Fatalnya, pencoretan dari skuad timnas U-19 ini menjadi yang kedua kalinya bagi Serdy.
Pada pemusatan latihan Agustus lalu, ia dicoret sebelum berangkat ke Kroasia dengan alasan yang hampir sama: telat mengikuti latihan pagi.