bakabar.com, JAKARTA - Warga Desa Sukajaya, Serang dihebohkan dengan penemuan bayi cacat di pinggir Jalan Raya Kampung Kemayungan, Selasa (25/4). Rupanya, anak itu merupakan hasil hubungan inses antara seorang pria berinisial HO dengan putrinya sendiri.
Fakta tersebut terungkap usai polisi menelusuri orang tua si bayi. Didapati bahwa anak lelaki itu lahir dari rahim SI, putri kandung HO yang masih berusia 22 tahun. Menurut pengakuannya, HO lah yang membuang bayi berbibir sumbing itu.
HO merasa malu karena anak yang dilahirkan mengalami cacat. Dia pun berpikir bayi tersebut akan menjadi beban hidupnya, mengingat putranya itu terlahir dengan kondisi memprihatinkan yang lantas harus terus dibiayai pengobatannya.
Pria yang kesehariannya berjualan nasi goreng keliling itu mengaku sudah lima kali memperkosa SI. Aksi bejat yang dilakukan sedari 2022 ini dikarenakan istri HO tak kunjung pulang ke kampung halaman.
“Istri di Madura, disuruh pulang enggak mau, hubungan badan sama anak suka sama suka," demikian pengakuan HO, dikutip Minggu (30/4).
Keturunan dari Hubungan Inses Berisiko Tinggi Alami Kecacatan
Sischy dan Lalita dalam Created Equal (2008) mengungkapkan bahwa keturunan dari hubungan sedarah memang berpotensi menderita cacat dan kelainan. Entah itu cacat kognitif, gangguan fungsi paru-paru, penyakit jantung, bahkan rentan terjangkit penyakit lain.
Sejumlah ilmuwan dan dokter, sebagaimana dilaporkan National Geographic, juga sudah mengonfirmasi dan menetapkan keturunan dari perkawinan sedarah berisiko lebih tinggi mengalami cacat bawaan serta penyakit genetik.
Melansir jurnal Is incest harmful? karya Henderson, perkawinan sedarah berpotensi membuat keturunannya lahir dalam kondisi cacat. Probabilitas kecacatan tersebut bahkan mencapai 50 persen – angka yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Beberapa penyakit yang mengintai keturunan inbrida, salah satunya bentuk tengkorak tidak beraturan. Tak menutup kemungkinan, hal ini bisa membuat wajah mereka asimetris seperti mata besar sebelah atau bibir sumbing.
Selain itu, mereka berpotensi mewarisi berbagai penyakit. Di antaranya, hemofilia, albinisme, fibriosis sistik, infertilitas, masalah jantung, defisit intelektual, gangguan sistem imun, bahkan sampai kematian neonatal.
Penyebab Kecacatan Inbrida
Deretan penyakit yang demikian disebabkan kurangnya variasi DNA. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan sistem kekebalan tubuh.
Pada proses demikian, dibutuhkan sebuah komponen yang disebut Major Histocompatibility Complex (MHC), di mana terdiri dari sekelompok gen yang bertugas menangkal penyakit.
Supaya MHC bekerja dengan baik, diperlukan keanekaragaman alel atau varian gen sebanyak mungkin. Idealnya, semakin banyak alel dalam tubuh, makin baik pula kinerja tubuh memerangi penyakit.
Namun, karena perkawinan sedarah memiliki rantai DNA yang kurang variatif, keberagaman alel pun berjumlah sedikit. Alel MHC yang terbatas membuat tubuh kesulitan mendeteksi zat asing.
Akibatnya, individu yang memiliki kondisi ini akan lebih mudah jatuh sakit. Sebab, imun tubuh tidak dapat bekerja dengan optimal.