News

Bayar Ganti Rugi Rp133 Triliun, Johnson & Johnson Akui Produk Bedak Taburnya Picu Kanker?

Perusahaan Johnson & Johnson dituntut lantaran produk bedak tabur 'talc' disebut memicu kanker.

Featured-Image
Bedak tabur Johnson & Johnson. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Perusahaan Johnson & Johnson dituntut lantaran produk bedak tabur 'talc' disebut memicu kanker.

Pihaknya menyetujui pembayaran ganti rugi untuk menuntaskan tuntutan tersebut dengan memberikan USD 8,9 miliar.

"Semua klaim tuntutan bedak saat ini dan masa depan akan ditanggung," kata pernyataan perusahaan pada 4 April, yang menambahkan bahwa biaya ganti rugi tersebut harus dibayarkan selama 25 tahun ke depan dikutip dari detikHealth, Senin (10/4).

Ribuan tuntutan hukum yang diajukan terhadap Johnson & Johnson mengklaim bedak 'talc' mereka menyebabkan sejumlah konsumen mengalami kanker ovarium atau mesothelioma. Ini adalah kanker agresif yang dapat mempengaruhi lapisan paru-paru, perut, bahkan jantung.

Meski begitu, Johnson & Johnson menyebut miliaran dolar yang dialokasikan untuk tuntutan hukum bukanlah pengakuan kesalahan, atau indikasi bahwa bedak mereka benar memicu kondisi tersebut.

Perusahaan hingga kini bersikeras menentang klaim tersebut. Disebutkan, tuduhan itu tidak berdasar.

"Perusahaan terus percaya bahwa klaim ini palsu dan kurang ilmiah," kata Erik Haas, Wakil Presiden Litigasi Sedunia di Johnson & Johnson.

Sebelumnya, perusahaan menerima 38 ribu tuntutan hukum dari konsumen penyintas kanker. Mereka menyebut ada kandungan kontaminasi asbes dan karsinogen pada produk bayi 'talc' Johnson & Johnson.

Penyelidikan Reuters 2018 menemukan bahwa J&J mengetahui selama beberapa dekade bahwa asbes, karsinogen, ada dalam produk bedaknya. Catatan internal perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti lain menunjukkan bahwa setidaknya dari tahun 1971 hingga awal 2000-an, bedak mentah dan bubuk jadi J&J terkadang diuji positif mengandung sejumlah kecil asbes.

Menanggapi bukti kontaminasi asbes yang disajikan dalam laporan media, di ruang sidang dan di Capitol Hill, J&J telah berulang kali mengatakan produk bedaknya aman dan tidak menyebabkan kanker. Dijual sejak 1894, Johnson's Baby Powder disebut menjadi simbol citra ramah keluarga perusahaan.

Editor


Komentar
Banner
Banner