bakabar.com, MARABAHAN - Pemkab Barito Kuala resmi meluncurkan Semua Masyarakat Sehat Bangun Jamban (Semangat Baja) sebagai langkah percepatan pembangunan sanitasi lingkungan.
Pelaksanaan program itu ditandai dengan kick off yang digelar di Aula Selidah, Marabahan, serta dibuka Bupati H Bahrul Ilmi, Kamis (10/7).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menegaskan urgensi mempercepat akses sanitasi layak untuk masyarakat.
Terlebih Indonesia masih menghadapi tantangan besar dengan target nasional 90 persen penduduk memiliki akses sanitasi layak, dan 15 persen di antaranya menggunakan sanitasi aman.
“Melalui Semangat Baja, kami ingin mengubah perilaku masyarakat sekaligus memperluas akses sanitasi dan air bersih. Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga membangun kesadaran kolektif," ungkap Bahrul.
Semangat Baja merupakan bagian dari implementasi Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sesuai amanat Permenkes Nomor 13 Tahun 2014.
Program tersebut dijalankan dengan semangat kolaborasi, melibatkan pemerintah desa, kabupaten, provinsi, hingga dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Salah satu aksi nyata dalam Semangat Baja adalah pelatihan tukang di desa-desa untuk membangun jamban, baik jamban keluarga maupun model tripicon.
Di sisi lain, cakupan sanitasi layak di Batola baru mencapai 71,05 persen. Kemudian baru 21 persen desa yang berstatus Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
“Melalui Semangat Baja, ditargetkan peningkatan cakupan sanitasi, memperluas desa SBS, menekan angka stunting, dan menuju Batola yang lebih sehat.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Batola menyerahkan piagam penghargaan dan plakat kepada PT Adaro Indonesia atas kontribusi dan dukungan terhadap Semangat Baja.
