bakabar.com, BANJARBARU – Di tengah masa-masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level IV di wilayah Kota Banjarbaru. bar on the street (BOTS) yang merupakan gerakan makan gratis untuk pejuang nafkah jalanan kembali digelar.
Aksi yang diprakarsai oleh Sesama Movement ini dihelat Jumat (3/9) sore. Berkolaborasi dengan pelaku usaha lokal seperti Minims Coffee, Kopi Gang, Kopi Lantai Satu, Kopi Samping Rumah, Kopi Cintaku, Rakab Tobacco dan Nyamsir, aksi ini sudah kali keenam digelar setiap pekan Jumat.
PIC Program dan Media Sesama Movement, Nadya, mengatakan jika di edisi keenam ini pihaknya kembali melakukan penyesuaian. Yang mana, BOTS kali ini tim relawan tak menyediakan layanan makan di tempat layaknya konsep awal, termasuk ditiadakannya properti meja dan kursi seperti edisi pertama.
“Kita ketahui bahwa Kota Banjarbaru masih memberlakukan PPKM level IV, nah di mana salah satu aturannya yakni menghindari makan di tempat dan kerumunan. Untuk menghormati kebijakan ini, kita putuskan aksi berbaginya mengambil konsep take away atau dibawa pulang,” cerita Nadya, Sabtu (4/9).
Kendati demikian, konsep bar jalanan kata Nadya tetap dipertahankan. Yang mana pihaknya tetap menyediakan beberapa menu makanan langsung di lokasi aksi untuk diambil penerima manfaat yang memerlukan.
“Bedanya, penerima manfaat tidak menikmati makanannya di meja dan kursi di lokasi. Untuk protokol kesehatan tetap kita upayakan penuhi, semisal menyediakan masker dan hand sanitizer,” tambahnya.
Dalam aksi kemarin, total kata Nadya ada puluhan makanan siap santap yang dibagikan. Selain menetap di titik aksi yang berlokasi di samping taman Air Mancur Banjarbaru, edisi keenam ini juga menggelar sistem gerebek langsung.
“Jadi sebagian paket makan gratis itu kita serahkan langsung ke titik-titik dimana pejuang nafkah jalanan beraktivitas. Ada di persimpangan jalan, ada di bibir jalan dan beberapa tempat lain,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Project Leader Sesama Movement, Muhammad Rifani, Gerakan Makan Gratis Bar On The Street akan kembali digelar pekan Jumat depan. Yang mana ditegaskannya bahwa aksi ini merupakan gerakan kolektif dan kolaboratif dari berbagai pihak.
“Kita setiap hari Jumat. Aksi ini juga bentuk kolaborasi kita dengan para pelaku usaha, khususnya sektor kuliner. Kita ingin menciptakan ekosistem yang saling mendukung dan memajukan dalam unsur kebaikan,” katanya.
Lantas apakah aksi donasi ini hanya terbatas untuk kalangan pelaku usaha kuliner? Rifani menjawab bahwa aksi kolektif ini bersifat terbuka. Artinya siapa saja yang mau berdonasi, baik pelaku usaha atau individu bisa berpartisipasi.
“Aksi kemarin beberapa juga dibantu oleh rekan-rekan. Jadi ini terbuka, kalau kawan-kawan secara personal ingin berpartisipasi atau berdonasi berapa saja tentu bisa. Mungkin bisa hubungi kita di akun instagram Sesama Movement, di sana sudah lengkap informasinya,” informasi Rifani.