Kalsel

Bantu Istri Mendiang Pengidap Tumor, Bupati Batola Menekankan Ketajaman Program Bedah Rumah

apahabar.com, MARABAHAN – Setelah berjuang nyaris enam bulan melawan tumor kandung kemih, Musa (30), akhirnya meninggal…

Featured-Image
Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, memberikan bantuan kepada istri Musa, warga Desa Jelapat I yang meninggal dunia akibat tumor. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Setelah berjuang nyaris enam bulan melawan tumor kandung kemih, Musa (30), akhirnya meninggal dunia, Rabu (9/9) pagi.

Warga Desa Jelapat I Kecamatan Tamban tersebut tergolek di tempat tidur, lantaran penyakit yang diderita semakin parah dalam sebulan terakir.

Padahal Musa harus bekerja demi menghidupi sang istri, Rusmini, serta dua putri yang masing-masing berusia 7 tahun dan 2 tahun.

Dalam sehari-sehari, Musa bekerja sebagai penjual sayur dan terkadang menjadi buruh bangunan.

Musa sendiri sempat dirawat di RSUD Abdul Aziz Marabahan, sebelum dirujuk ke RS Ulin Banjarmasin dan dianjurkan menjalani operasi.

Hanya proses operasi belum bisa dilakukan dalam waktu segera. Selain terhimpit biaya, setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih sebulan untuk penanganan selanjutnya.

Kondisi Musa sampai ke telinga Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS. Direncanakan Noormiliyani langsung mendatangi kediaman Musa, Rabu (9/9) siang, untuk menyerahkan bantuan yang digalang melalui Yayasan Dompet Sedekah Peduli Batola.

Namun belum sempat bertemu Noormiliyani, Musa lebih dulu meninggal dunia beberapa jam sebelumnya. Kendati demikian, bupati wanita pertama di Kalimantan tetap datang untuk melayat.

“Kami turut berduka cita dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Sekarang bantuan yang disiapkan, ditujukan kepada kebutuhan istri dan kedua anak almarhum,” ungkap Noormiliyani.

“Selain bantuan yang sudah diberikan, saya juga menekankan agar rumah Almarhum dimasukkan dalam program bedah rumah PKK,” tegasnya.

Rumah Almarhum terbilang cukup kecil untuk ditempati empat orang, karena hanya berukuran sekitar 3 x 6 meter. Seluruh dinding terbuat dari kayu dan beratap seng.

“Seharusnya dengan kondisi seperti itu, rumah Almarhum tidak terlewati dari program bedah rumah. Kedepan survei harus dipertajam di semua RT agar warga yang benar-benar membutuhkan tak terlewatkan,” tegas Noormiliyani.

Sebelumnya mendiang Musa juga memperoleh santunan melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.

“Sesuai instruksi Bupati, keluarga Almarhum juga diusahakan masuk Program Keluarga Harapan (PKH), karena durasi BLT DD tidak lama,” tambah Agus Supriadi, Camat Tamban.

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner