Bencana Banjir

Banjir Sempat Menggenangi 30 Titik di Semarang Mulai Surut

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengonfirmasi sebanyak 30 titik banjir menggenangi Kota Semarang dengan ketinggian bervariasi antara 20

Featured-Image
Relawan menarik perahu karet untuk membantu korban banjir yang sakit dan lanjut usia, di Perumahan Tlogosari, Semarang, Sabtu (31/12/2022). (Foto: Antara)

bakabar.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengonfirmasi sebanyak 30 titik banjir sempat menggenangi Kota Semarang dengan ketinggian bervariasi antara 20 hingga 70 centimeter.

Sejumlah wilayah di Semarang saat ini terpantau mulai surut seperti di jalan-jalan protokol di kawasan Tugu Muda, Simpang Lima, Jalan Gajah Mada, Jalan Pemuda, hingga Jalan Pahlawan yang mulai dapat dilalui. Adapun beberapa tempat lainnya masih terpantau tergenang air seperti kawasan Padurungan.

Baca Juga: Banjir Menggenangi Rumah 1.552 KK di Pamekasan

Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin menjelaskan banjir di sejumlah wilayah di Semarang sudah mulai surut pada Sabtu malam (31/12), kecuali di aliran Sungai Tenggang.

"Jadi, airnya menunggu giliran untuk masuk ke Sungai Tenggang. Makanya di Pedurungan, terutama di Muktiharjo Kidul, Tlogosari, Dempel itu masih banjir karena situ daerah terendah memang," katanya seperti dilansir Antara, Minggu (1/1).

Surutnya banjir di sejumlah titik di Semarang menurutnya dikarenakan stasiun pompa saat ini masih bekerja untuk menyedot air masuk ke dalam Sungai Tenggang. Diperkirakan pada Minggu sudah surut jika tidak terjadi hujan lagi.

Di daerah Tlogosari, banjir masih menggenang di sejumlah wilayah, seperti Jalan Sidomukti, Jalan Tejokusumo, Jalan Sido Luhur, Jalan Sido Asih dengan ketinggian antara 30-50 centimeter.

Baca Juga: Sambut Awal Tahun 2023, BMKG Prediksi Cuaca Indonesia Didominasi Hujan Ringan

Stasiun pompa di Sungai Semarang yang menjadi hilir dari kawasan di sekitarnya, seperti Waru, juga masih bekerja untuk memompa air dengan kapasitas 35.000 liter/detik.

"Untuk wilayah lain, seperti di Plumbon, Wonosari, Semarang, alhamdulillah sudah surut. Di Sungai Beringin juga tidak meluap. (Normalisasi, red.) Sudah mulai terlihat hasilnya," katanya.

Ia menjelaskan masyarakat yang terdampak banjir ada yang mengungsi dan sudah dibuatkan beberapa dapur umum di wilayah tersebut untuk memberikan bantuan makanan bagi korban banjir.

"Ada yang mengungsi ke rumah tetangga, diungsikan saudaranya, ada yang di posko tadi. Ada juga yang langsung dibawa ke rumah sakit karena mengeluhkan sakit," jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner