bakabar.com, BATULICIN – Dari 7 kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Tanah Bumbu, Kecamatan Kusan Hulu merupakan wilayah yang terdampak paling parah. Informasi terakhir menyebutkan saat ini sebagian warga di sana sedang terisolir.
“Semua jalan tergenang banjir setinggi satu meter. Korban banjir mau keluar tidak bisa, sementara mobil bantuan tidak bisa masuk,” kata Anwari Delmi, seorang pegawai Pemkab Tanah Bumbu yang sedang berada di lokasi, Senin (10/6/2019).
Baca Juga: Pemkab Tanah Bumbu Keluarkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir
Warga yang terisolir berada di RT 2 dan RT 3 di Desa Bakarangan. Warga di Desa Bakarangan tidak bisa keluar karena ketinggian air yang mencapai satu meter tidak memungkinkan untuk dilintasi kendaraan roda dua. Bahkan, tidak semua kendaraan roda empat bisa melintas di sana.
Anwari menyebut warga yang ingin masuk ke sana harus menggunakan mobil besar atau kendaraan roda empat dengan kemampuan double cabin.
“Kalau pakai mobil Hilux bisa masuk,” katanya.
Camat Kusan Hulu membenarkan bahwa warga Desa Bakarangan di RT 2 dan RT 3 tidak bisa keluar wilayah untuk mengungsi.”Iya, benar,” katanya.
Herlambang mengatakan untuk sementara distribusi logistik ke dua RT itu dibawa menggunakan perahu ketinting. Di sana juga sudah didirikan dapur umum untuk kebutuhan para korban banjir.
Sementara itu, sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda banjir akan surut di Kecamatan Kuaan Hulu. Karenanya, Kapolsek Kusan Hulu, Iptu Abdul Halim, melalui pesan video WhatsApp mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran Dungai Kusan agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Banjir di Kaltim, Ribuan Jiwa Mengungsi
Berdasarkan data dari Pemkab Tanah Bumbu, ada 2.587 warga dari 672 kepala keluarga yang terdampak banjir di Kecamatan Kusan Hulu.
Reporter: Puja MandelaEditor: Syarif