Tak Berkategori

Banjir Rob Banjarmasin Meluas Jadi 16 Titik, BPBD Sebut Surut Tiga Jam

apahabar.com, BANJARMASIN – Fenomena air pasang terus menghantui warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pantauan lapangan, air…

Featured-Image
Wilayah terdampak banjir rob akibat fenomena La Nina di Banjarmasin terus meluar per Jumat, 12 November 2021. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Fenomena air pasang terus menghantui warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pantauan lapangan, air kembali menggenangi permukiman warga setinggi mata kaki pada Jumat (12/11) dini hari. Jumlah wilayah yang terendam pun terus meluas.

Jika sebelumnya hanya 12 titik, pada Kamis (12/11) jumlahnya bertambah menjadi 15 titik. Dan kembali bertambah satu titik pada Jumat hari ini.

Titik dimaksud, adalah Jalan Brigjend Hasan Basri Kompleks Kejaksaan, dan Kompleks Kidaung, Kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara. Ketinggian di sana dilaporkan mencapai 20-30 cm.

Pada hari keempat ini, Kepala BPBD Banjarmasin, Fahruraji menyebut mulai adanya penurunan ketika puncak pasang saat pukul 01.00 hingga 02.00.

"Diperkirakan akan selalu menurun hingga kembali ke kondisi normal dengan catatan tidak ada hujan dengan intensitas tinggi dan air kiriman dari hulu bagian sungai," ujarnya, Jumat.

Secara umum, luapan air sungai merendam wilayah Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Barat, Banjarmasin Tengah dan sebagian wilayah Banjarmasin Utara.

Sebelumnya, hanya 14 titik terendam, yakni Banjarmasin Selatan di Jalan 9 Oktober Kelurahan Pekauman dengan ketinggian air sekitar 10–15 cm, Jalan Keramat (Kubah Basirih) Kelurahan Basirih dengan ketinggian air sekitar 10-20 cm.

Juga di Jalan Kelayan B Kelurahan Kelayan Timur dengan ketinggian air sekitar 10-20 cm.

Untuk Banjarmasin Barat, Jalan Jafri Zam-Zam Kelurahan Belitung Selatan dengan ketinggian air sekitar 10-20 cm, Jalan Pembangunan Ujung Kelurahan Kuin Cerucuk dengan ketinggian air sekitar 20-25 cm.

Selanjutnya Jalan Kuin Kelurahan Kuin Selatan dengan ketinggian air sekitar 10-20 cm, Jalan Simpang Anem Kelurahan Belitung Utara dengan ketinggian air sekitar 20-30 cm, Jalan Cendrawasih Kelurahan Belitung Selatan dengan ketinggian air sekitar 10-20 cm.

Kemudian Jalan Sutoyo S Gg.20 Kelurahan Teluk Dalam dengan ketinggian air sekitar 10-15 cm, Jalan Teluk Tiram Kelurahan Teluk Tiram dengan ketinggian air sekitar 10 cm dan Jalan Belitung Gg.Tunas Baru Kelurahan Belitung Selatan dengan ketinggian air sekitar 10-25 cm.

Kemudian wilayah Banjarmasin Tengah ada di Jalan Rawasari Komplek Citra Sari Kelurahan Teluk Dalam dengan ketinggian air sekitar 10-15 cm dan Jalan Antasan Kecil Barat (Kampung Arab) Kelurahan Pasar Lama dengan ketinggian air sekitar 10-20 cm.

Adapun wilayah Banjarmasin Utara, Jalan Pangeran Kelurahan Pangeran dengan ketinggian air sekitar 20-30 cm dan di Jalan Sungai Jingah Kelurahan Sungai Jingah dengan ketinggian air sekitar 30-40 cm.

BPBD Banjarmasin mengimbau warga terus waspada mengingat air pasang berpotensi akan terus naik. Petugas rescue dibantu relawan sudah dikerahkan untuk memantau titik rawan.

Lebih jauh, Fahruraji mengemukakan jika air pasang umumnya tidak berlangsung lama. Pantauan BPBD sejak pukul 24.00 air pasang mulai terjadi, sekitar tiga jam kondisi surut lagi. Lama tidaknya genangan bergantung saluran air apakah masih berfungsi dengan baik.

“Selain hujan lebat, semoga tidak ditambah air kiriman dari bagian hulu Sungai Martapura,” katanya.

Fenomena ini nyaris serupa dengan banjir rob pertengahan Januari 2021 silam ketika hujan dengan intensitas tinggi datang bersamaan dengan air pasang membuat banjir di hilir Sungai Martapura.

“Permukiman yang berada dekat bantaran sungai hampir semuanya terdampak genangan,” katanya.

Waspada La Nina

Banjarmasin Dibayangi Banjir Rob 2,5 Meter, Duh BPBD Tak Punya Anggaran

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya aktivitas La Nina yang memicu cuaca ekstrem di Kalimantan Selatan.

"Jadi masyarakat diminta waspada terutama ketika akan beraktivitas di luar saat hujan," terang Staf Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin, Muhammad Shaaimul Qadri.

La Nina menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Fenomena alam ini salah satu faktor yang menyebabkan musim hujan di Indonesia terjadi, selain angin muson.

Selain La Nina yang berpengaruh di wilayah Kalimantan bagian selatan, adanya belokan angin (shearline) di wilayah Kalsel yang mengakibatkan berkumpulnya massa udara juga memicu pertumbuhan awan-awan penyebab cuaca buruk.

Shaaimul mengungkapkan kondisi cuaca di Kalsel secara umum untuk sepekan ke depan berpotensi berawan dan hujan ringan hingga sedang.

Beberapa daerah juga kemungkinan bisa berpotensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang tanggal 10-12 November 2021 pada siang hingga malam hari.

"Perlu diwaspadai juga pada tanggal 13-14 November di wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Kotabaru, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Laut terjadinya hujan deras dengan intensitas tinggi," timpalnya.

Komentar
Banner
Banner