Kalsel

Banjir Menahun, Warga Pasayangan Martapura Pasang Spanduk Sindiran

apahabar.com, MARTAPURA – Akibat banjir terus menerus sampai menahun, warga akhirnya menyentil pemerintah melalui spanduk bernada…

Featured-Image
Banjir menahun di Jalan Pangeran Abdurrahman Martapura, warga memasang spanduk bernada sindiran. Foto-apahabar.com/hendralianor

bakabar.com, MARTAPURA – Akibat banjir terus menerus sampai menahun, warga akhirnya menyentil pemerintah melalui spanduk bernada sindiran.

Seperti terlihat di Jalan Pangeran Abdurrahman tepat di seberang Ponpes Darussalam, Kelurahan Pasayangan, Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Pemasangan spanduk di pinggir jalan yang digenangi air ini pun viral di media sosial, bertulisan “Selamat Datang di Objek Wisata Taman Air Menahun, Sungai Pasayangan Baru”.

Pantauan di lokasi, terhitung ada 5 spanduk yang dipasang warga, dengan beragam tulisan sindiran.

Di antaranya; ” Hati-hati!!! Banyak Iwak Manyubarang Tiba-tiba”, “Warga di sini tidak takut covid, kami hanya takut batis balancat”.

Ada pula tulisan spanduk dengan menyentil Paman. “Mulai ulun batakun wan abah ulun sampai wahini anak ulun batakun wan ulun, pabila dibaiki jalanan ini Bah? Manyahuti apa ulun, bingung ulun. Pian pang adakah jawabannya Paman?”.

img

Banjir menahun di Jalan Pangeran Abdurrahman Martapura, warga memasang spanduk bernada sindiran. Foto-bakabar.com/hendralianor

Ada pula spanduk dengan sindiran halus. “Di sini jual alat listrik, bukan jual alat pancing apalagi jual umpan”.

Reaksi warga ini dinilai cukup beralasan mengingat drainase di jalan tersebut menjadi faktor utama banjir bertahun-tahun belum ada perbaikan.

“Sudah sejak 2015 terjadi seperti ini, namun dua tahun terakhir ini yang parah,” ucap Ketua RT 03 Pasayangan, Muhammad Makki, kepada bakabar.com, Jumat (11/2).

Kondisinya, jika hujan maka langsung terjadi genangan lantaran drainase macet. Genangan air berlangsung sampai beberapa hari dalam satu kali hujan. Meskipun tidak musim penghujan

Saking lamanya terendam, bahkan timbul lumut di jalan dan bahu jalan. Tak jarang pengendara roda dua atau pesepeda terjatuh akibat licin. Ditambah lagi jalan banyak sudah berlubang.

“Sudah sering pak yang melintas di sini terjatuh,” kata Makki.

Menurutnya, pemasangan spanduk bernada sindiran itu diharapkan efektif agar pemerintah cepat menangani drainase yang tidak jalan.

“Spanduk ini terus dipasang sampai diperbaiki, bahkan bisa saja warga menambah spanduknya,” tutur Makki.

Ia menambahkan, sebelumnya sudah beberapa kali diusulkan ke Pemkab Banjar, namun ia belum tahu pasti kapan direalisasikan.

“Kabarnya tahun 2022 ini, tapi tidak tahu apakah itu pasti atau tidak,” tutupnya.



Komentar
Banner
Banner