Nasional

Banjir Lahar Dingin Semeru hingga 1 Meter, Warga Evakuasi Ternak

apahabar.com, LUMAJANG – Warga Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mulai menyelamatkan benda berharga dan hewan…

Featured-Image
Warga Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, menyelamatkan benda berharga dan hewan ternaknya karena banjir lahar dingin. Foto-Istimewa

bakabar.com, LUMAJANG – Warga Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mulai menyelamatkan benda berharga dan hewan ternaknya di rumah. Hal itu menyusul banjir lahar dingin dari erupsi Semeru yang merendam rumah mereka.

Seperti halnya Siono (47) warga Kamar Kajang yang juga terdampak banjir lahar dingin. Rumah Siono terendam material lumpur, pasir dan batu. Ketinggiannya mencapai satu meter lebih.

Ia mengaku telah mengungsi ke rumah keluarganya yang relatif aman sejak Rabu (7/12) lalu. Tapi hari ini ia putuskan pulang ke Kamar Kajang untuk mengevakuasi sejumlah hewan ternaknya.

“Hari ini pulang ngambil ayam peliharaan saya di rumah takutnya banjir tambah parah,” kata Siono dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (9/12).

Siono mengaku memelihara 11 ayam jago di rumahnya. Tapi yang bisa ia bawa baru enam ekor. Sedangkan lima ekor sisanya ditinggal. Ia berharap banjir lahar dingin tak makin meninggi, agar ayamnya bisa segera dijemputnya untuk diselamatkan.

“Ya semoga nggak makin meninggi banjirnya,” ucapnya.

Sementara itu istri dan anak Siono sudah dievakuasinya lebih dulu ke rumah keluarganya. Mereka tak tahu kapan akan pulang sebab kondisi banjir terus meninggi.

“Yang penting menyelamatkan diri dulu. Saya manut pemerintah saja,” kata dia.

Wilayah Kamar Kajang, Sumberwuluh, Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diterjang luapan air sungai bercampur material lahar dingin erupsi Semeru. Bendungan yang dibuat petugas sempat ambrol.

“Debit air tinggi malam tadi. Tanggul ini jebol, kami sempat sudah ditarik ke posko hanya tinggal beberapa orang di sini,” kata Afif, salah satu petugas TNI di lokasi, Kamis (9/12).

Aparat TNI sudah membangun bendungan untuk mengalihkan laju air sejak Selasa (7/12) malam. Saat itu hujan cukup deras mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 19.00 WIB.

Kondisi diperparah ketika hujan deras mengguyur kawasan Sumberwuluh mulai pukul 21.30 WIB hingga tengah malam tadi. Air yang meluap bercampur material pasir dan batu.

“Tadi malam campur batu besar dan kayu. Sampai bunyi gluduk-gluduk,” ujarnya.

Mengutip CNNIndonesia.com, sekitar 50 lebih rumah telah terendam banjir lahar dingin dan material vulkanik. Ketinggian timbunan material di beberapa titik bahkan mencapai 1-2 meter.



Komentar
Banner
Banner