bakabar.com, BANJARMASIN – Banjir mengepung sejumlah kawasan di Amuntai, ibu kota Hulu Sungai Utara, Minggu (9/2).
Berdasarkan data bencana alam yang diterima bakabar.com hingga Minggu (9/2) pukul 13.00 wita, sejumlah jalan dan pemukiman memiliki ketinggian air beragam.
Baca Juga: Banjir Masih Rendam 7 Desa di Balangan
Seperti di Jalan H Hasan Basri km 5 Pasar Senen, Kecamatan Amuntai Kota sepanjang sekitar 50 m, direndam air dengan kedalaman 3 cm.
Kemudian Jalan Lambung Mangkurat Km 1, Kecamatan Amuntai Kota, sepanjang sekitar 50 m, kedalaman sekitar 2 cm dan pemukiman
warga di belakangnya tergenang sekitar 50 cm.
Pun di jalan Amuntai-Kelua, Desa Kuangan Amuntai Utara terendam sepertiga jalan sepanjang 20 m.
Genangan air juga terpantau di Pasar Alabio yang terendam bagian belakang bangunan lama sekitar 30 petak.
Selanjutnya di jalan Jermani Husin, Desa Kaludan Besar sepanjang 200 m dan Desa Lok Bangkai sepanjang 150 m, dengan kedalaman 5 cm.
Satu titik air juga terpantau di Desa Padang Tanggul, Kecamatan Amuntai Selatan sekitar 10 m dengan kedalaman 5 cm.
Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas dua arah mengalami kemacetan. Meantisipasi itu, puluhan personel Polres Hulu Sungai Utara dan Kodim 1001 Amuntai yang masih mengenakan baju dinas langsung diturunkan. Kedua instansi ini turun berjibaku membantu warga.
Pengalihan arus lalu lintas juga dilakukan agar kendaraan tak melewati jalan yang tergenang banjir.
Di lokasi terlihat baik anggota Polres HSU dan anggota Kodim 1001 Amuntai membantu mendorong motor warga yang mogok saat melintasi banjir.
“Hari ini, Polri menurunkan 27 personil yang tergabung dalam Ops Aman Nusa II 2020. Mereka membantu masyarakat korban bencana alam di Amuntai. Anggota kami dan TNI tadi juga turun langsung di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas dan membantu mendorong kendaraan warga yang mogok terkena banjir,” ucap Kapolres HSU AKBP Ahmad Arif Sopian melalui Kasubbag Humas Iptu Alam Sakti dalam siaran pers yang diterima bakabar.com.
Iptu Alam Sakti mengatakan sinergitas TNI dan Polri sangat dibutuhkan tidak hanya untuk menjaga keamanan. Namun juga untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Terlebih saat ada banjir di kawasan tersebut.
“Selain mengatur lalu lintas, upaya lain adalah memasang rambu imbauan serta pemasangan Police Line di tempat rawan banjir dan longsor di ruas jalan yang banjir. Tujuannya adalah mengurangi volume arus dan menekan resiko,” tuturnya.
Sejauh ini, Iptu Alam Sakti memastikan berbagai wilayah terdampak banjir di Amuntai dan sekitarnya masih tergolong aman. Ia juga memastikan untuk pelayan kepada masyarakat di Polres dan Polsek jajaran tetap berjalan tidak ada istilah tutup karena banjir.
Belum diketahui kerugian materil warga yang terdampak banjir mengepung Amuntai. Saat ini warga siaga, khawatir banjir dengan volume air lebih besar datang. Hingga berita ini ditulis, hujan belum menampakkan tanda reda.
Kawasan Amuntai, termasuk rawan bajir. Pasalnya Amuntai jadi muara dua sungai besar, Sungai Tabalong dan sungai Balangan. Tingginya debit air membuat kawasan itu kini merasakan dampaknya di musim penghujan.
Baca Juga: Banjir di Tabalong, Ketua Bawaslu Terpaksa Ngungsi
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin