bakabar.com, MARTAPURA - Bupati Banjar, H Saidi Mansyur mengaku mendapat banyak Direct Message (DM) di akun Instagram dan chat Whatsapp dari warga terdampak Covid-19.
Saidi menuturkan, ada beberapa desa yang dana desanya habis untuk menangani kebutuhan masyarakat terpapar Covid-19. Sehingga perlu uluran tangan Pemerintah Kabupaten Banjar untuk memberi bantuan sembako kepada warga yang tengah melakukan isolasi mandiri (Isoman).
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis di Mahligai Sultan Adam, Senin (02/08). Bantuan itu diserahkan Saidi kepada petugas yang akan menyalurkan langsung pada warga yang sedang menjalani Isoman.
"Bantuan sembako ini adalah bentuk perhatian Pemkab Banjar dalam kondisi paceklik akibat pandemi Covid-19. Karena masyarakat yang terpapar tidak bisa beraktivitas normal, sehingga harus mengisolasi diri dari lingkungan sekitar," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Banjar, pasien terkonfirmasi Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri sekitar 900 orang.
"Kalau saat ini jumlah data warga terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Banjar ada 900-an, tentu ini perlu diperhatikan dan harus terus didata," jelasnya.
Saidi menginstruksikan untuk setiap Kecamatan yang sudah memiliki data warga yang melakukan isoman, agar segera membentuk tim koordinasi.
"Ini untuk mengambil bantuan sembako ke Dinas Sosial Kabupaten Banjar. Hal ini tentu agar pendistribusian bantuan sembako bisa cepat tersalurkan dan tepat sasaran sesuai dengan data yang dimiliki per kecamatan dan desa," jelasnya.
Saidi sudah memerintahkan Dinsos Banjar dan juga para camat untuk melakukan konfirmasi jumlah warga yang akan mendapatkan bantuan, sehingga cepat terselesaikan.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar Ahmadi mengungkapkan, bantuan tersebut terdiri atas beras CBP 10 kg serta paket sembako.
"Total jumlah yang kita siapkan sesuai permohonan dari Dinas Kesehatan Banjar berjumlah 500 paket. Bantuan ini akan disalurkan pada korban yang ada di kecamatan karena cukup banyak warga yang terpapar," ungkapnya.
Dijelaskan Ahmadi, beras CBP 10 kg yang dibagikan tersebut merupakan beras cadangan dari pemerintah pusat senilai 100 ribu rupiah per paket, di mana saat ini ada lebih dari 30 ton cadangan beras CBP di Kabupaten Banjar.
Sedangkan paket sembako yang dibagikan berasal dari dana daerah dengan nilai 250 ribu rupiah per paket.
Ahmadi menjelaskan, proses untuk mendapatkan bantuan tersebut adalah warga yang Isoman harus melampirkan persyaratan seperti fotokopi KTP, KK, dan surat hasil swab positif.
"Setelah dilaunching, bantuan sendiri akan diantar oleh Dinsos secara kolektif ke camat. Jadi, tak dibagikan secara perorangan secara langsung. Nanti camat yang akan menyerahkan pada warganya yang menjalani isolasi mandiri didampingi Polsek dan Koramil," pungkasnya