bakabar.com, MARTAPURA - Aparat bersama para relawan mengevakuasi warga dari atap rumah akibat tingginya banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel, Rabu (12/1).
Banjir yang menerjang 8 desa di Pengaron itu sempat mencapai 3 meter dari titik terendah siang tadi, akibat luapan Sungai Riam Kiwa.
Namun demikian, informasi yang diterima dari BPBD Kabupaten Banjar, banjir perlahan mulai surut sekira 20 centimeter sejak sore tadi.
Banjir di Pengaron sejak kemarin Selasa (11/1), anggota TNI bersama Forkopimcam, BPBD Banjar, aparat desa dibantu para relawan swasta bahu membahu mengevakuasi warga menggunakan perahu karet. Selain itu, dapur umum dan tenda pengungsian juga sudah didirikan.
Dandim 1006 Banjar Letkol Imam Muchtarom mengaku terus menyiagakan personel dan perahu untuk membantu warga yang minta dievakuasi.
"Kondisi air sempat mencapai 3 meter, sampai atap rumah warga. Ribuan warga terdampak di delapan desa, saat ini jajaran Koramil beserta petugas lainnya terus berupaya membantu korban mengevakuasi," ujar Dandim.
Selain mengevakuasi, warga yang masih bertahan di rumahnya juga diberi bantuan berupa logistik makanan.
Sementara Plh Danramil 02 Pengaron Peltu Ekodiyanto mengatakan hingga saat ini tidak ada korban jiwa.
Danramil melanjutkan Babinsa dan sejumlah relawan bersama aparat desa menyisir rumah warga sekaligus mengimbau agar untuk selalu waspada agar tidak terjadi hal tidak diinginkan, serta menjaga kesehatan.
"Ini salah satu bentuk kepedulian kami sebagai Anggota TNI di lapangan dengan membantu evakuasi barang warga yang terkena banjir, mengingat banjir membawa banyak dampak," tuturnya.
Ia menyebut, dari total 8 desa di Pengaron sudah merendam 2008 rumah, 2215 kepala keluarga, dan yang sudah mengungsi 3727 jiwa.
Saat ini, luapan sungai turun beralih ke Kecamatan Simpang Empat dan sudah merendam 6 desa dengan ketinggian mencapai leher orang dewasa.
Sedangkan di wilayah hilirnya lagi seperti di Mataraman, Astambul, hingga Martapura bersiap-siaga menerima banjir kiriman.