bakabar.com, JAKARTA – Ratusan warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungsi akibat bencana banjir bandang hingga tanah longsor di provinsi tersebut.
“Saya hanya menjawab, di beberapa kabupaten seperti di Lembata itu ada 332 pengungsi,” kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat jumpa pers virtual, seperti dilansir Detikcom, Senin (5/4).
Sementara itu, untuk di wilayah Malaka, ada puluhan orang yang masih mengungsi. Mereka ditampung di rumah pemuka agama.
“Sedangkan di Malaka ada 56 pengungsi yang ditampung di rumah-rumah,” ujar Josef Nae Soi.
Josef Nae Soi menyebut puluhan warga menjadi korban jiwa dari bencana banjir dan longsor ini. Puluhan lainnya masih hilang dan dilakukan pencarian.
“Jadi yang meninggal total seluruhnya 84 korban jiwa dan yang lagi dalam pencarian, yang tertimbun dan sebagainya, 71 orang,” imbuhnya.
Sebelumnya, siklon tropis Seroja, yang berada di selatan NTT, memicu terjadinya bencana alam banjir hingga tanah longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada 11 kabupaten/kota di NTT yang terdampak kemunculan siklon tropis Seroja.
“Lokasi terdampak di NTT ini ada 10 kabupaten dan 1 kota. Kalau kemarin kami masih fokus Flores Timur, sekarang kami dapat data lebih lengkap wilayah yang memang menjadi rumpun kepulauan di NTT ini,” kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati dalam jumpa pers online, Senin (5/4).