bakabar.com, BARABAI – Puluhan ribu fasilitas umum, infrastruktur dan rumah warga rusak berat terdampak banjir bandang di Hulu Sungai Tengah (HST).
BPBD HST melalui Diskominfo mencatat, ada 150 tempat ibadah, 173 sekolah, 95 kantor, 65 jembatan, 31 fasilitas kesehatan dan 91 titik jalan yang rusak.
Tak terkecuali rumah-rumah warga. Jumlahnya menyentuh puluhan ribu unit yang terdampak. Mulai dari rusak berat, ringan hingga hilang akibat disapu air bah, luapan Sungai Hantakan.
Di Desa Alat RT 2 Kecamatan Hantakan misalnya. Sebuah tempat ibadah, musala atau Langgar Noor Hidayah hilang. Tanahnya ikut amblas pascabanjir akibat luapan sungai yang terjadi sejak Rabu (13/1) malam.
Sementara ini warga kembali membangun tempat ibadah darurat dengan atap terpal dan alas papan.
Bantuan dari para relawan tak henti mengalir untuk pembangunan ulang langgar itu.
Jarak pembangunanya tak jauh dari lokasi sebelumnya. Semula di bantaran sungai, dialihkan ke seberang jalan.
Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Sutarto Hadi menilai, lokasi langgar terdahulu memang rawan longsor. Sebab bangunannya berada di pinggiran sungai.
Pemilihan lokasi baru untuk pembangunan langgar dinilai Sutarto sudah tepat. Jauh dari sungai.
“Bangunan lainnya seperti rumah yang berada di pinggiran sungai juga rawan. Harusnya juga direlokasi,” kata Sutarto saat menyerakan bantuan ULM kepada panitia pembangunan langgar, Jumat (5/1).
Jika warga tetap bertahan, lanjut Sutarto, pada saat banjir bisa jadi korban lagi. Karena itu dia berharap warga mau direlokasi.
“Untuk relokasi harus ada tanah tersedia. Pemkab bisa memikirkan bagaimana memberikan bantuan untuk pembebasan lahan. Ini yang kita pikirkan ke depannya,” tutup Sutarto.
Baru-baru tadi, prajurit TNI dari Kodim 1002/Barabai pun diterjunkan guna membangun langgar itu. Saat ini, sudah dalam tahapan pembuatan pondasi.
“Pondasi tersebut berukuran 10×10 meter,” kata Danramil 1002-7/Pagat Kapten Inf Andi Tiro, Jumat (5/2).
Penanganan pemulihan pascabanjir dan tanah longsor ini, kata dia, bukan hanya tugas pemerintah daerah tetapi tugas bersama.
“Pihak TNI akan selalu berpadu dan bersinergi dengan seluruh elemen bangsa lain dalam penanganan pascabencana yang menimpa,” tutup Tiro.