bakabar.com, BANJARMASIN – Siswa yang terpapar Covid-19 di Kota Banjarmasin kembali bertambah.
Pekan kedua pembelajaran tatap muka (PTM), Dinas Pendidikan melaporkan 4 siswanya terinfeksi Covid-19. Keempat siswa tersebut tersebar di sekolah yang berbeda-beda.
"SD ada 3 orang dan SMP ada satu siswa," ujar Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, Senin (19/7).
Namun begitu, laporan tersebut kemungkinan besar tidak berdampak hingga penundaan PTM.
Pasalnya, siswa itu bukan terpapar saat mengikuti PTM, melainkan dari klaster keluarga.
"Tidak membuktikan adanya klaster sekolah," ucapnya.
Survei sementara, kata Totok, keinginan atau antusiasme orang tua terhadap PTM tetap besar.
Rinciannya, 84,42% ortu siswa SD dan 95,53% ortu siswa SMP menyetujui PTM.
"Dari dua ini menjadi pertimbangan Gugus Tugas untuk melanjutkan PTM," pungkasnya.
Adapun Disdik Banjarmasin akan mengevaluasi PTM selama per satu minggu ke depan.
"Jika tidak jadi klaster sekolah, insyaallah tetap dilanjutkan," ucapnya.
Pada pekan lalu, dua tenaga pendidik beserta satu murid sekolah di Banjarmasin juga dilaporkan positif Covid-19.
Rinciannya, masing-masing satu guru di SMPN 33, dan SDN 8 Pengambangan. Sisanya, seorang murid SDN 9 Pengambangan.
Praktis hingga hari ini terdapat empat siswa atau murid yang terinfeksi Covid-19.
Sekadar diketahui, ada delapan kabupaten/kota dari seluruh daerah di Kalsel yang menggelar PTM.
Selain Banjarmasin, ada Kabupaten Tabalong, Hulu Sungai Tengah (HST), Tanah Bumbu, Kotabaru, Banjar dan Barito Kuala (Batola).
Jumlah Sekolah Non-PTM
Dilema Banjarmasin antara Sekolah Tatap Muka atau Penanganan Covid-19
Diwartakan sebelumnya, Disdik Banjarmasin resmi memperpanjang PTM hingga sepekan ke depan sejak hari ini.
Perpanjangan PTM berdasar hasil rapat evaluasi Sabtu (17/7) malam. Namun ada sejumlah syaratnya.
Pertama, hanya sekolah di zona aman, yakni hijau dan kuning yang boleh melanjutkan PTM.
Kemudian, jumlah guru yang mengajar pun tidak kurang dari 80 persen telah divaksinasi.
Selanjutnya, sekolah memfasilitasi vaksinasi siswa berumur di atas 12 tahun.
Disdik juga meminta Satgas Covid-19 di satuan pendidikan proaktif mengawasi jalannya PTM.
"Sekolah juga mengedukasi warga atau orang tua dalam penerapan prokes," ucap Totok.
Namun begitu PTM hari ini tidak semua diikuti oleh satuan pendidikan. Terlebih yang berada di zona oranye penyebaran Covid-19.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Banjarmasin masih memiliki zona oranye penyebaran Covid-19.
Mengorek data Dinas Kesehatan, Banjarmasin memiliki 24 zona oranye, 450 zona kuning, dan 1.111 zona hijau.
Praktis, yang menggelar PTM hanya 26 SMPN dari 35 satuan pendidik tingkat menengah. Misalnya, SMPN 19, SMPN 8, SMPN 33, SMPN 27 dan SMPN 35.
Sedangkan dari 208 Sekolah Dasar Negeri (SN), lebih dari setengahnya atau 196 SDN menggelar PTM.
Satuan pendidik yang tidak menggelar PTM umumnya berada di zona oranye. Zona oranye terbanyak berada di Sungai Lulut, dan Sungai Miai, masing-masing 4 kasus dan 3 kasus.
SMP yang belum melaksanakan PTM:
1. SMPN 5
2. SMPN 11
3. SMPN 19
4. SMPN 23
5. SMPN 24
6. SMPN 30
7. SMPN 33
8. SMPN 35
Dilema Banjarmasin antara Sekolah Tatap Muka atau Penanganan Covid-19