Hot Borneo

Banjarmasin Krisis Air Bersih, Giliran BPSK ‘Serang’ PDAM Bandarmasih

apahabar.com, BANJARMASIN – Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kalsel ikut angkat bicara terkait krisis air bersih…

Featured-Image
Warga Banjarmasin rela antre untuk mendapatkan air bersih. Foto-dok/apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kalsel ikut angkat bicara terkait krisis air bersih yang dialami sejumlah konsumen PDAM Bandarmasih.

Wakil Ketua BPSK, H Fauzan Ramon menilai, para konsumen mesti mendapat pelayanan prima sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan.

“Jangan hanya duit saja yang diterima, kepentingan konsumen itu lebih diutamakan, karena konsumen adalah raja,” kata Fauzan ditemui, Rabu(18/5).

Sementara kata dia, PDAM akan memutus jaringan air bersih saat telat membayar tagihan. Hal itu ujarnya, mesti dibarengi dengan layanan yang baik.

“Sedangkan kewajiban konsumen terhadap PDAM kalau terlambat (membayar tagihan) langsung diputus,” sambungnya.

Ketika hal tersebut dilakukan PDAM pun mestinya melaksanakan kewajibannya pada masyarakat.

Tak kali ini terjadi, beberapa kali layanan PDAM Bandarmasih terhambat sampai ke konsumen. Hal itu mestinya dapat dievaluasi agar masyarakat yang taat tidak merasa kecewa dengan layanan PDAM.

Fauzan yang merupakan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Banjarmasin paham bentul dengan insiden yang terjadi itu.

Menurutnya, jika perlu bentuk tim audit independen untuk memastikan kelayakan alat atau pipa distribusi PDAM. Jika tidak layak harus diganti.

“Saya minta ada tim investasi, audit. Barang-barang (pipa) dalam tanah itu ada masanya,” sambungnya.

Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina ikut geram lantaran distribusi air bersih macet.

Bahkan meminta jajaran direksi PDAM Bandarmasih mundur jika sengkarut air bersih tak juga segera terselesaikan.

"Kalau PDAM merasa tidak mampu mencari solusi silakan mundur saja. Saya juga gregetan kenapa tidak bisa, sebenarnya untuk peremajaan pipa PDAM sangat mungkin," ujarnya saat kepada awak media, Senin sore (16/6).

Semestinya, kata Ibnu, PDAM Bandarmasih sudah bisa berinvestasi dalam membangun pipa baru.

"Karena dasarnya PDAM kita ini sehat. Yang mau berinvestasi banyak. Lalu kenapa tidak mengambil opsi itu?" katanya.

Di awal tahun, Ibnu sudah melakukan pembicaraan secara terbuka dengan Dirut Bank Kalsel untuk pembiayaan PDAM Bandarmasih.



Komentar
Banner
Banner