Tak Berkategori

Banjarmasin Dibayangi Banjir Rob 2,5 Meter, Duh BPBD Tak Punya Anggaran

apahabar.com, BANJARMASIN – Hujan deras terus menerus mengguyur Banjarmasin. Imbasnya, banyak wilayah di jantung ibu kota…

Featured-Image
Hari ini, 15 wilayah di Banjarmasin kembali terendam. Dinas PUPR memprediksi air pasang setinggi 2,5 meter terjadi pada akhir pekan ini. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Hujan deras terus menerus mengguyur Banjarmasin. Imbasnya, banyak wilayah di jantung ibu kota Kalsel terendam.

Wali Kota Ibnu Sina tengah memutar otak agar bencana menahun ini tak sampai menimbulkan korban jiwa.

Ratusan relawan siaga bencana pun bakal dikerahkan. Akhir pekan ini, tinggi air pasang diprediksi mencapai 2,5 meter.

Pantauan bakabar.com, sejumlah wilayah kembali terendam air pasang, mencakup Kecamatan Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Barat, Banjarmasin Tengah dan sebagian Banjarmasin Utara.

"Insya Allah dalam minggu ini kita akan apel siaga, karena ini kan fenomena La Nina," ujar Wali Kota Ibnu Sina, Kamis (11/11).

Ibnu menyebut air pasang yang kerap menggenang sebagai dampak dari fenomena La Nina.

“Termasuk yang mengenangi kawasan dataran rendah,” ujarnya.

Dalam bahasa lokal, situasi air pasang di Banjarmasin ini identik dengan istilah ‘calap’. Olehnya, masyarakat diminta untuk terus siaga.

"Jangan sampai terjadi korban, misalnya rumah di pinggir sungai roboh. Itu harus kita antisipasi juga," ujarnya.

Tak hanya BPBD, Ibnu juga menaruh harapan pada partisipasi barisan relawan pemadam kebakaran.

Ibnu meminta relawan untuk proaktif sebagai penyambung lidah ke masyarakat terutama di wilayah rentan air pasang.

Lebih rinci, kawasan Jafri Zam Zam, Kelayan A, Teluk Kelayan, Lambung Mangkurat hingga seluruh Banjarmasin Utara jadi wilayah paling rentan.

"Kita punya pengalaman banjir kemarin, jadi bisa diantisipasi dulu," ucapnya.

Namun, Ibnu belum berpikir untuk menetapkan status darurat bencana banjir.

“Masih siaga bencana,” ujarnya.

Jika dampak air pasang bersifat masif atau sampai menimbulkan korban jiwa, kata Ibnu, maka akan berbeda situasinya.

Pemerintah barulah bisa menetapkan status darurat bencana banjir.

"Jika darurat bencana, yang di depan itu BPBD, seluruh komponen akan dikoordinir oleh BPBD," imbuhnya.

Kendati begitu, Ibnu mengakui bahwa BPBD saat ini tidak mempunyai anggaran.

“Pemerintah berkewajiban melakukan pengalihan anggaran atau refocusing untuk mengantisipasi suatu bencana alam,” pungkasnya.

Waspada La Nina

Banjarmasin Siaga Banjir, BPBD Buta Peta Bencana

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin mengingatkan adanya aktivitas La Nina yang memicu cuaca ekstrem di Kalimantan Selatan saat ini.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
12
Komentar
Banner
Banner