bakabar.com, BANJARMASIN – Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Banjarbaru membuat pembelajaran tatap muka (PTM) ditunda untuk sementara waktu.
Situasi tersebut ternyata tidak berlaku di Pemkot Banjarmasin. Mereka ngotot untuk melaksanakan PTM pada Senin mendatang (12/7).
PTM tahun ajaran 2021/2022 ini telah menerbitkan Surat Edaran (SE) nomor 800/3214-Sekr/Dipendik/2021 pada 7 Juli lalu.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan bahwa masih tetap pada rencana awal sesuai izin yang diberikan Satgas Covid-19.
Terkecuali muncul lagi zona merah di Banjarmasin, maka PTM akan dihentikan sementara waktu. Adapun populasi Covid-19 di Banjarmasin mencapai 9.504 kasus. 163 kasus diantaranya adalah aktif.
“Kita On/Off saja. Tidak mungkin kita menunggu sampai selesai Covid-19. Kalau seandainya nanti ada terpapar di sekolah, kita hentikan selama 14 hari dulu. Setelah itu kita lanjutkan lagi,” ujarnya.
Totok meminta bahwa seandainya ada siswa maupun guru yang sakit dengan gejala mirip Covid-19 agar tidak turun ke sekolah, dengan cukup mengikuti PJJ.
Termasuk kesiapan tenaga pengajar juga telah dilakukan vaksinasi. Bahkan juga akan dilakukan rapid test antigen untuk memastikan mereka bebas dari Covid-19.
“Kita akan meminta laporan dari seluruh sekolah per minggunya,” tuturnya.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, dalam kurun waktu tiga hari tercatat ada sebanyak 37 kasus baru ditemukan.
Pada Selasa (6/7) tercatat jumlah kasus Covid-19 aktif sebanyak 113 kasus. Kemudian Rabu (7/7) kasus aktif berjumlah 133 kasus. Besoknya Kamis (8/7) jumlah kasus aktif kembali melonjak menjadi 150 kasus.
Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi pun membenarkan bahwa kasus Covid-19 di Banjarmasin kembali meningkat tajam.
“Memang ada peningkatan dan kita tidak memungkiri itu. Ada lonjakan yang sangat signifikan,” ujarnya, Jumat (9/7).
Machli pun menerangkan kondisi ini menjadi alarm bagi warga Banjarmasin, tentang bahayanya penularan Covid-19.
“Ini jadi peringatan dini untuk masyarakat di Banjarmasin. Karena yang terpapar Covid-19 sangat tinggi,” jelasnya.