bakabar.com, BANJARBARU – Melihat data, tren pertumbuhan kasus Covid-19 Kota Banjarbaru terus melandai. Memenuhi syarat transisi pandemi menjadi endemi.
Seperti misalnya laju penularan virus (Rt) harus <1. Artinya 1 pasien Covid rata-rata menularkan <1 dalam 1 masa inkubasi (14 hari).
Lalu, positivity rate <5 persen. Artinya dari tes Covid-19 yang dilakukan pada kontak erat dan suspek <5 persen yang positif.
Kemudian, tingkat perawatan rumah sakit <5 persen. Dari pasien yang positif Covid-19, yang perlu dirawat di rumah sakit rerata <5 persen.
Dan case fatality rate <3 persen. Dari 100 pasien Covid-19, maksimal 3 yang wafat. Serta level PPKM berada pada transmisi lokal level tingkat 1.
“Di Atas Kertas, Banjarbaru Semestinya Sudah Endemi Covid-19”
Belum lagi, data vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2 untuk remaja sudah mencapai lebih dari 100 persen.
Juga tenaga kesehatan, petugas publik dan masyarakat umum sudah mencapai 86 persen dosis 1 dan 78 persen dosis 2.
Artinya, sejumlah syarat untuk Banjarbaru lebih melonggarkan aktivitas warganya pasca-pandemi terbilang memenuhi.
Bahkan, Koordinator Tim Surveilans Epidemiologi Penanggulangan Wabah Corona Virus Disease Dinas Kesehatan Banjarbaru, Edi Sampana mengatakan sampai dengan Kamis (9/6) kemarin, tidak ada ditemukan kasus baru Covid-19.
“Sudah beberapa hari tidak ada kasus baru. Terakhir ada 2 kasus pada 31 Mei,” ujarnya kepada bakabar.com, Jumat (10/6).
Meski demikian, ia tak bisa menyebut Banjarbaru sudah berada di fase endemi. Sebab, itu keputusan pemerintah pusat.
“Kita menunggu petunjuk pusat. Jadi kita tidak bisa deklarasi bahwa sudah masuk fase endemi. Itu wewenang pemerintah pusat,” tegasnya.
Yang jelas, katanya Banjarbaru sudah memenuhi semua syarat transisi pandemi bisa menjadi endemi.
“Sudah dipenuhi semua. Cuma kita pemerintah daerah tidak boleh mendeklarasikan diri bahwa daerah kita sudah endemi,” cetusnya.
