bakabar.com, BALIKPAPAN – Upaya PLN untuk mewujudkan sistem kelistrikan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang Smart, Green and Beautiful ikut dibarengi kampanye “Bangga Buatan Indonesia (BBI)” yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) atas tiga proyek yang sedang dikerjakan PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT).
General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar menjelaskan, saat ini berdasarkan penugasan yang diberikan kepada PLN UIP KLT, sedang dilakukan pembangunan atas Gardu Induk (GI) 150 kV Kariangau Ext Arah Gas Insulated Switchgear (GIS) 4 KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan)/IKN, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kariangau – Landing Point GIS 4 IKN, Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Landing Point GIS 4 IKN – GIS 4 IKN dan GIS 4 IKN 150 kV.
"Untuk pembangunan SUTT kami targetkan TKDN sebesar 79,44 persen, SKTT sebesar 78,96 persen dan GIS sebesar 65,37 persen,” ungkap Raja Muda Siregar, Jumat (22/12).
Angka ini lanjut Raja, telah mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 54/M-IND/PER/3/2012 tentang pedoman penggunaan produk dalam negeri untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, Permen Perindustrian No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri dan Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2018, Tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri.
“Laporan terakhir yang kami terima di November lalu, realisasi TKDN untuk SUTT dan SKTT sesuai target, karena material yang kami gunakan selama masa konstruksi hingga periode tersebut masih menggunakan komponen dalam negeri,” kata Raja.
Raja menyebut, komitmen PLN UIP KLT untuk memaksimalkan TKDN dalam proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan merupakan bagian untuk mendukung program pemerintah.
Khususnya dalam pemberdayaan ekonomi dan meningkatkan produktivitas industri nasional. Utamanya di wilayah sekitar IKN.
“Dengan memaksimalkan penggunaan komponen dalam negeri, artinya PLN menyerap produk lokal dan ini harus didukung oleh semua instansi termasuk PLN sebagai BUMN yang diberikan amanah menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan di IKN. Karena kita tahu bersama, IKN akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia yang ditunjukkan ke dunia,” papar Raja.
Untuk diketahui, salah satu sektor prioritas penerapan TKDN adalah industri ketenagalistrikan. Di mana sesuai peraturan, produk ketenagalistrikan nasional memiliki nilai rata-rata TKDN di atas 40 persen. Di antaranya pembangkit listrik, memiliki nilai rata-rata TKDN lebih dari 30-70 persen, jaringan transmisi memiliki nilai rata-rata TKDN lebih dari 56-76 persen dan Gardu Induk dengan nilai rata-rata TKDN lebih dari 17-65 persen.
“Dengan penerapan tersebut, artinya apa yang PLN UIP KLT realisasikan hingga kini berada di atas rata-rata nasional. Ini menjadi kebanggaan bagi PLN dalam mendukung program pemerintah khususnya di Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.
Raja menambahkan, upaya PLN UIP KLT ini diharapkan bisa meningkatkan capaian PLN dalam penerapan TKDN pada 2022 lalu. Di mana PLN mendapat apresiasi dari pemerintah karena telah memberikan kontribusi pembelanjaan dalam negeri (PDN) sebesar Rp201 triliun hingga 20 November 2022, dari total belanja 2022 sebesar Rp288,4 triliun.
“Tahun lalu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sebagai dukungan terhadap industri nasional, PLN berkontribusi sebesar 84 persen ke produk dalam negeri demi mengembangkan industri nasional berkualitas global," kutip Raja.
PLN juga telah melakukan sejumlah inisiatif untuk memenuhi ketentuan TKDN. Di antaranya, membuat regulasi tentang pemenuhan TKDN, mengembangkan infrastruktur pelaporan, dan pemantauan TKDN lewat aplikasi e-TKDN. Dan pada 2024 mendatang, realisasi TKDN oleh PLN ditargetkan mencapai 50 persen.