bakabar.com, BALIKPAPAN - Ketersediaan air bersih di Balikpapan, Kalimantan Timur masih jadi problem. Distribusi dari PDAM belum maksimal.
Seperti di Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat. Tak semua rumah warga teraliri air bersih dengan baik Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB).
Contohnya rumah Sabran di Dahor, RT 50. Padahal setiap bulan dia mesti membayar tagihan. Mau beli air tandon, harganya tak bersahabat.
Baca Juga: Cegah Penurunan Tanah Jakarta, Menteri PUPR: Suplai Air Bersih Kuncinya
"Kenapa air di Dahor air susah sekali. Kalau mau beli tandon berapa penghasilan warga ini. Tolong diperhatikan PDAM. Mungkin bukan hanya di Dahor saja, kasihan sekali warga," keluhnya, Selasa (6/5) siang.
Bahkan ada yang sampai sekarang tak pernah dapat air bersih hingga belasan tahun. Sabran heran sampai saat ini PDAM tak punya solusi yang tepat untuk air bersih.
"Mereka itu hidup menengah ke bawah. Kemampuan kami juga terbatas beli. Bayar tagihan terus kami. Biarpun hanya bayar beban," tambahnya.
Begitu juga yang dirasakan Nurmayati, warga Kelurahan Baru Ulu. Ia begitu kesulitan mendapatkan air bersih. Padahal dia sudah lama menjadi pelanggan PTMB.
Baca Juga: Truk Air di Balikpapan Tabrak Atap Rumah Warga, Tembus hingga Ruang Tamu
"Seharusnya kami masyarakat ini bisa menikmati air yang memang menjadi hak kami. Kasihan mau mandi, cuci piring dan lainnya," kata ketua RT 11 itu.
Tak hanya di dua kelurahan tersebut. Di Margo Mulyo juga mengalami kondisi serupa. Seperti yang diungkapkan Suprayitno, Ketua RT 20. Menurutnya kondisi air yang tak mengalir jadi persoalan serius.
"Mengapa ke sekitar Puskesmas Margo Mulyo tidak mengalir. Saya mewakili warga di gunung empat. Bukan berbulan-bulan tapi tahunan mati air," jelasnya.
