News

Bakteri dan Jamur Semakin Kebal Obat, Diprediksi Bunuh 39 Juta Manusia di 2050

Resistensi antimikroba terjadi ketika patogen, seperti bakteri dan jamur, mengembangkan kemampuan untuk menghindari obat yang digunakan untuk membunuh mereka.

Featured-Image
Resistensi Antimikroba (Ilustrasi/sejawat.co.id)

bakabar.com, BANJARMASIN – Studi terbaru sejumlah ahli memprediksi angka kematian akibat infeksi bakteri dan jamur meningkat drastis hingga 70 persen pada tahun 2050. Studi yang terbit di jurnal The Lancet itu mengungkap secara kumulatif dari tahun 2025 hingga 2050 bakal ada 39 juta kematian yang disebabkan oleh resistensi antimikroba atau AMR terhadap obat-obatan.

Para peneliti menjelaskan resistensi antimikroba terjadi ketika patogen, seperti bakteri dan jamur, mengembangkan kemampuan untuk menghindari obat yang digunakan untuk membunuh mereka.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut AMR sebagai "salah satu ancaman kesehatan masyarakat dan pembangunan global terbesar", yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat antimikroba yang berlebihan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Hal ini dapat membantu patogen mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut.

Menurut Chris Murray, direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington, yang juga penulis utama studi ini, penelitian mereka mengungkap prevalensi AMR dan dampaknya.

"Kami memperkirakan akan menjadi lebih buruk," kata Murray, mengutip CNNIndonesia.com, Rabu (18/9/1014).

"Kita membutuhkan penanganan yang tepat terhadap antibiotik baru dan pengelolaan antibiotik sehingga kita dapat mengatasi masalah yang sebenarnya cukup besar," lanjut dia.

Perkiraan jumlah kematian tersebut berdasarkan catatan 520 juta individu terkait resisten antimikroba dari 22 patogen, 84 kombinasi patogen-obat, dan 11 infeksi di 204 negara sejak 1990 hingga 2021.

Para peneliti menemukan dari tahun 1990 hingga 2021, kematian akibat AMR turun lebih dari 50 persen di antara anak-anak di bawah usia 5 tahun, tetapi meningkat lebih dari 80 persen di antara orang dewasa berusia 70 tahun ke atas. Mereka memperkirakan tren ini akan terus berlanjut.

"Kami memiliki dua tren yang berlawanan yang sedang terjadi: penurunan kematian AMR di bawah usia 15 tahun, sebagian besar disebabkan oleh program vaksinasi, air dan sanitasi, beberapa program pengobatan, dan keberhasilan program-program tersebut," kata Murray.

HALAMAN
12
Editor


Komentar
Banner
Banner